Bupati Hery Nabit: SDM yang Baik, Kunci Utama Sebuah Bangsa Berkembang Maju

:


Oleh MC KAB MANGGARAI, Kamis, 12 Mei 2022 | 15:55 WIB - Redaktur: Tobari - 246


Manggarai, InfoPublik - Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit, SE., MA., menjelaskan Sumber daya manusia (SDM) yang baik merupakan kunci utama bagi sebuah bangsa untuk terus berkembang maju.

Oleh karena itu, agar menjadikan SDM di Manggarai yang berkualitas, diperlukan pemupukan sejak dini.

Pendidikan adalah salah satu langkah untuk mempersiapkan putra dan putri bangsa supaya bisa bersaing di era globalisasi dan digital pada masa mendatang. Tentunya peningkatan mutu pendidikan haruslah dimulai dari tingkat satuan pendidikan.

Demikian disampaikan Bupati Hery Nabit saat dialog dengan para Guru, usai memantau pelaksanaan Ujian Sekolah (US) di SDK Taga, Kecamatan Langke Rembong,  Kamis (12/5/2022). “SDM yang baik, kunci utama bagi sebuah bangsa terus berkembang maju,” jelasnya.

Turut hadir mendampingi Bupati Manggarai Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, Frumencius L. T. Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan Fransiskus Gero, dan Kepala Badan Kesbangpolda Goldolpus B. Nggarang dan sejumlah staf dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai.

Agar tercapai pembagunan SDM yang baik, menurut Bupati Hery Nabit, beberapa 4 (empat) aspek yang diharapkan dapat diperhatikan oleh para pengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.

Keempat aspek tersebut antara lain pembangunan attitude, literasi dan budaya membaca, aktif menyelenggarakan berbagai lomba dan memperhatikan nilai-nilai kesetaraan gender.

Selanjutnya secara rinci Bupati Hery menjelaskan secara rinci keempat aspek tersebut. Dikatakannya, selain kecerdasan, aspek yang wajib diperhatikan oleh para guru adalah membangun attitude dan sikap mental yang baik bagi para tunas bangsa.

Pasalnya dalam dunia kerja dewasa ini yang menjadi perhatian adalah seorang yang rajin, jujur dan mampu menerima perbedaan.

"Sekarang ini kita tahu kalau orang pintar itu banyak. Tetapi dalam dunia kerja hari ini, yang paling penting itu bukan pintar tapi attitude-nya seperti rajin, jujur, bersih, dan bagaimana anak-anak menerima perbedaan," tuturnya.

Kedua, literasi dan budaya membaca guru. Menurut dia, pada era ini di mana arus informasi begitu cepat bergulir dan dengan ketersediaan fasilitas pendukung yang memadai, maka para siswa maupun orang tua siswa dapat dengan mudah memperoleh materi belajar maupun informasi seputar dunia pendidikan.

Tujuannya agar para pendidik dapat terus berpacu, memperkaya diri dengan informasi dan pengetahuan-pengetahuan termutakhir.

"Hari ini kita berhadapan dengan anak-anak murid yang literaturnya lebih banyak dari kita, itu tantangan bagi kita, di sisi lain kita juga berhadapan dengan orang tua murid yang berpendidikan. Karena itu, tidak ada jalan lain, saya minta tolong, guru-guru untuk memperkuat literature," pintanya.

Sedangkan terkait aspek menyelenggarakan berbagai lomba, yang dikembangkan adalah terkait dengan soft skill. Karena itu, kedepan sekolah-sekolah dapat menyelenggarakan lomba di dalam sekolah.

Baginya, hal tersebut perlu dilakukan untuk melatih mental siswa-siswi dalam kompetisi: mengenal kemampuan dirinya, memaksimalkan potensinya, dan dapat belajar tentang cara membangun sikap yang tepat bila mengalami kekalahan.

Penyelenggaraan lomba-lomba juga menjadi ruang yang luas untuk membangun rasa percaya diri anak sebab banyak bakat lain (di luar akademik) yang dimiliki siswa-siswi yang perlu diekspresikan.

"Perbanyak lomba-lomba. Kenapa banyak lomba supaya kita punya anak-terbiasa, terasah dalam sebuah persaingan. Yang kita minta adalah anak-anak kita bertumbuh tidak hanya secara intelektual tetapi juga secara mental," jelasnya.

Poin terakhir yang disampaikan Bupati Hery Nabit adalah tentang pentingnya bagi para pengajar untuk memegang nilai-nilai kesetaraan gender.

Dia menuturkan pengalamannya selama sekolah, bahwa banyak siswa perempuan yang baginya memiliki capaian akademik yang cemerlang, namun beberapa dari mereka kurang beruntung karena tidak memiliki kesempatan untuk terus mengenyam pendidikan dan kurang mendapat ruang untuk dapat membuktikan kemampuannya.

Sementara itu Kepala Sekolah SDK Taga, Yosefina S. Marut, S.Pd. menyampaikan terima kasih atas kunjungan Bupati Manggarai dan rombongan yang memantau pelaksanaan US di SDK Taga.

“Atas nama lembaga, saya menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan singkat Bapak Bupati dan rombongan ke sekolah kami (SDK Taga; red),” kata Yosefina.

Dijelaskan Yosefina,  US di SDK Taga diikuti oleh 50 siswa/i. Dari total 50 siswa/I tersebut semua mengikuti US, dan pelaksanaannya juga berjalan lancar. (MC KAB MANGGARAI/toeb)