Rabu, 23 April 2025 10:47:49

Blora Ikuti Rakor Rencana Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko

:


Oleh MC KAB BLORA, Rabu, 23 Februari 2022 | 17:02 WIB - Redaktur: Tobari - 6K


Blora, InfoPublik - Kemenko Bidang Perekonomian RI Asisten Deputi Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi/Sekretaris Deputi menyelenggarakan rakor melalui video conference zoom meeting tentang perencanaan pembangunan bendung gerak Karangnongko, Selasa (22/2/2022).

Rakor yang dihelat menindaklanjuti pembahasan yang telah dilakukan terkait rencana pembangunan bendung gerak Karangnongko di Provinsi Jawa Tengah (Kab. Blora) dan Provinsi Jawa Timur (Kab. Bojonegoro).

Pada rakor tersebut Kepala DPUPR Kabupaten Blora Samgautama Karnajaya mendampingi Sekda Blora Komang Gede Irawadi, mengikuti rapat koordinasi rencana pembangunan bendung gerak Karangnongko melalui video conference zoom meeting dari hotel Dafam Surabaya. Sedangkan OPD terkait mengikuti dari ruang rapat Bupati Blora.

Hadir dalam forum rapat koordinasi tersebut beberapa OPD terkait dari Pemerintah Pusat yaitu jajaran Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Kementerian PUPR, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Daerah Kab. Bojonegoro dan Kab. Blora, BUMN dan Akademisi.

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi/Sekretaris Deputi Tulus Hutagalung memberikan arahan kepada semua stakholder terkait yang akan terlibat dalam proses rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko untuk dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Dalam rangka ikut mendukung penuh terselenggaranya pembangunan bendung gerak Karangnongko sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing.

Hal itu mengingat bendung gerak Karangnongko ini sudah ditetapkan dan masuk sebagai proyek strategis nasional (PSN), bagian dari Program Percepatan Pengembangan Wilayah yang ditetapkan dalam Perpres mengenai Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan yang diamanatkan pada Lampiran Permenko No.7 Tahun 2021.

Yaitu terkait Perpres No. 79 tahun 2019 (program/Proyek No.2 pada usulan program/kegiatan Kawasan Banglor) dan Perpres No. 80 Tahun 2019 (Program/Proyek No.68 pada Kawasan Prioritas Gerbang Kertosusila).

Dijelaskannya, rakor ini dilakukan sebagai tindaklanjut dan komitmen para pihak dalam percepatan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, terutama dalam proses pengadaan tanah dan pemenuhan readness criteria untuk konstruksi.

Kemungkinan skenario percepatan pelaksanaan konstruksi Bendung Gerak Karangnongko (direncanakan bisa dimulai TA. 2023) agar waktu pelaksanaan pembangunan dapat diselesaikan lebih cepat.

"Serta mengonfirmasi dukungan/fasilitasi percepatan pembangunan bendung gerak Karangnongko dari masing-masing K/L/P, termasuk pembebasan tanah dalam kawasan hutan melalui mekanisme PKH oleh Kementerian LHK,” terang ucap Tulus Hutagalung.

Pemerintah Kabupaten Blora mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat atas konfirmasinya bahwa pembangunan bendung gerak Karangnongko sudah ditetapkan sebagai PSN dan Pemerintah Kabupaten Blora akan mendukung penuh demi terlaksananya Pembangunan bendung gerak Karangnongko yang tentunya akan memberikan manfaat dan dampak yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat Blora dan sekitarnya.

Sesuai surat Bupati yang telah disampaikan kepada Menteri PUPR bahwa Pemerintah Kabupaten Blora mengucapkan terimakasih kepada Kementerian PUPR atas dilanjutkannya pembangunan bendung gerak Karangnongko yang akan memberikan dampak yang positif bagi Kabupaten Blora.

"Pemerintah Kabupaten Blora berkomitmen mendukung sepenuhnya sesuai dengan kewenangan dan kemampuan anggaran yang ada di APBD Kab. Blora,” kata Kepala DPUPR Kab. Blora Samgautama Karnajaya.

Untuk diketahui, Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko akan berdampak pada lima desa di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.

Kelima desa tersebut antara lain, Desa Ngrawoh, Nginggil, Nglebak, Megeri dan Mendenrejo. Bahkan, dua desa yaitu Ngrawoh dan Nginggil akan tergenang air dampak dari pembangunan bendungan tersebut.

Nantinya, Proyek Strategis Nasional tersebut akan membendung sungai Bengawan Solo yang memisahkan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora dengan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro.

Ada sembilan pintu air yang mengaliri lahan seluas 1.747 hektar untuk Blora dan 5.203 hektar untuk Kabupaten Bojonegoro.

Selain itu, bendung gerak tersebut bisa memenuhi kebutuhan air baku PDAM sekitar 2,15 juta meter kubik atau 100 liter per detik. Sementara anggaran untuk pembangunan bendung gerak tersebut mencapai Rp2,5 triliun. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb).