:
Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Selasa, 22 Februari 2022 | 16:08 WIB - Redaktur: Juli - 386
Kota Pekalongan, InfoPublik - Pemkot Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) kembali menggelar operasi pasar minyak goreng murah di empat pasar tradisional.
Kegiatan operasi pasar murah pada hari pertama ini dibuka secara langsung oleh Wali Kota Pekalongan, H. A. Afzan Arslan Djunaid, didampingi Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan Budiyanto.
Operasi pasar difokuskan pada dua tempat yakni Pasar Grogolan, Kecamatan Pekalongan Timur dan Pasar Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Selasa (22/2/2022).
Kegiatan tersebut berlangsung dengan aman, lancar, dan tertib dengan bantuan penjagaan dari personel kepolisian dari Polres Pekalongan Kota agar masyarakat yang mengantre tidak berdesakan.
Wali kota Aaf mengungkapkan bahwa, digelarnya operasi pasar minyak goreng murah ini berdasarkan beberapa masukan masyarakat yang mengeluhkan tingginya harga dan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Kegiatan ini dilakukan sekaligus untuk membantu masyarakat agar bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau dan menekan harga.
“Alhamdulillah pada hari menindaklanjuti keluhan masyarakat mengenai melonjaknya harga minyak goreng, padahal harganya sudah ditetapkan pemerintah tetapi realita di lapangan barangnya sulit didapat atau mengalami kelangkaan dan ini menjadi masalah, sehingga kami membuka kegiatan operasi pasar minyak goreng murah ini," tegas Aaf.
Menurutnya, di tengah kesusahan masyarakat, pemerintah bisa hadir membantu memenuhi kebutuhan masyarakat luas terhadap minyak goreng.
Pihaknya menyebutkan, harga minyak goreng yang dijual pada operasi pasar murah ini Rp13.500/liter. Harga tersebut jauh lebih terjangkau dibandingkan HET yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp14 ribu/liter dan setiap pembelian maksimal 2 liter saja.
“Selama stok dari pemerintah masih ada, InshaAllah mudah-mudahan kegiatan operasi pasar murah ini bisa digelar kembali, dan kita tetap harus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat, karena stok ini dari distributor-distributor yang sudah bekerja sama dengan pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan Budiyanto menuturkan bahwa, dalam pelaksanaan operasi pasar minyak goreng murah ini disediakan 4.000 liter minyak goreng kemasan yang terbagi dalam dua lokasi pasar.
Selain digelar hari ini, Dindagkop-UKM Kota Pekalongan akan kembali membuka operasi pasar serupa pada Kamis (24/2/2022) dengan jumlah alokasi yang sama di Pasar Grogolan dan Pasar Kuripan.
“Jadi hari ini alokasinya total ada 4.000 liter. Kemudian, untuk hari kedua Kamis (24/2) dengan jumlah yang sama, 2.000 liter minyak goreng di Pasar Grogolan dan 2.000 liter di Pasar Kuripan,” terang Budiyanto.
Untuk mekanisme pembelian dalam operasi pasar minyak goreng ini, Budi menjelaskan bahwa, pihak panitia dari Dindagkop-UKM telah menyediakan kupon untuk masyarakat yang akan membeli minyak goreng.
Pihaknya juga tengah menggandeng PT BULOG untuk bisa membantu memfasilitasi pelaksanaan operasi pasar murah untuk masyarakat baik dengan komoditi minyak goreng maupun komoditi lainnya.
“Mereka membayar maksimal pembelian minyak goreng 2 liter atau seharga Rp27 ribu agar tidak terjadi pembelian ganda (double). Nanti dari PT BULOG juga ada lagi sekitar 1.000 paket dengan beras maupun produk komoditi lainnya untuk digelar operasi pasar murah kembali,” papar Budiyanto.
Operasi Pasar Minyak Goreng Murah ini disambut positif oleh salah satu warga rusunawa Panjang, Heni yang rela mengantre dan datang pagi untuk memperoleh minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau tersebut.
Ia berujar bahwa, kegiatan operasi pasar murah ini sangat membantu masyarakat di tengah kelangkaan dan meroketnya harga minyak goreng di pasaran. Setelah mengetahui informasi yang didapatnya dari media sosial sehari sebelum pelaksanaan operasi pasar ini, pihaknya langsung bergegas mendatangi Operasi Pasar Minyak Goreng di Pasar Kraton.
“Alhamdulillah operasi pasar minyak goreng murah ini sangat menguntungkan bagi warga, karena kalau beli di warung dekat kampung atau minimarket sering kehabisan dan jika ada harganya lebih mahal sekitar Rp19-20 ribu per liter. Saya beli untuk kebutuhan sehari-hari saja. Harapannya kegiatan semacam ini bisa terus diadakan oleh pemerintah dalam membantu masyarakat,” tandas Heni.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)