:
Oleh MC KOTA MALANG, Senin, 21 Februari 2022 | 18:52 WIB - Redaktur: Tobari - 813
Malang, InfoPublik - Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Rumah Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) menghadirkan sebuah inovasi berupa aplikasi Sibama atau Sistem Informasi Banyu Malang.
Inovasi ini menjadi bagian dalam upaya untuk mewujudkan Kota Malang bebas genangan air.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi menyampaikan, aplikasi Sibama memberikan kemudahan akses bagi masyarakat umum untuk melihat profil drainase Kota Malang.
“Melalui aplikasi Sibama masyarakat dapat mengetahui kondisi secara terkini drainase di Kota Malang. Khususnya di lingkungannya sendiri, bahkan juga ditampilkan gambar foto dan informasi teknis saluran drainase yang lengkap,” paparnya.
Masyarakat dapat melihat profil drainase yang tersebar di lima kecamatan di Kota Malang, yaitu Blimbing, Lowokwaru, Klojen, Sukun, dan Kedungkandang. Jadi pengguna bisa mendapat informasi terkait saluran drainase di kecamatan yang dituju.
Aplikasi Sibama juga memberikan informasi curah hujan, titik genangan pada titik drainase tertentu dan saluran drainase yang masuk kategori melimpah dan tidak melimpah.
"Fitur lainnya, Sibama menampilkan jalur drainase sesuai area kecamatan dan kelurahan yang dipilih,” tambahnya.
Aplikasi Sibama ini juga terintegrasi dengan Sambat Online Kota Malang. Sehingga warga dapat menyampaikan keluhan dan informasi kondisi drainase untuk dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat.
Masyarakat dapat memberikan laporan terkait kondisi saluran drainase melalui link laman Sambat Online tersebut.
Informasi dan imbauan kepada masyarakat pun diberikan agar dapat bekerja sama merawat drainase di lingkungan. DPUPRPKP akan memonitoring semua saluran drainase untuk memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik.
"Melalui inovasi dan berbagai upaya yang tengah dilakukan, kami harapkan dapat mewujudkan Kota Malang bebas genangan air,” ujarnya.
Hal ini sejalan dengan sejumlah program prioritas Kota Malang tahun 2022 yang mencakup pemeliharaan jalan dan jembatan, masterplan drainase, penyelesaian fisik Malang Creative Center (MCC), pembangunan drainase, penataan lanjutan zona tiga kawasan Kajoetangan Heritage hingga intervensi infrastruktur sanitasi dan air bersih untuk pengentasan stunting.
Lalu, bagaimana partisipasi masyarakat saat terjadi genangan di sekitar permukimannya. Warga dapat berkoordinasi dengan perangkat RT dan RW setempat kemudian bersama melihat arah aliran dan outlet terdekat.
"Deteksi posisi tersumbatnya saluran pun akan dilakukan. Jika kondisi sumbatan sulit diatasi, warga dapat menyampaikan keluhan melalui aplikasi Sambat Online agar penanganan dapat segera diselesaikan,” tuturnya. (eka/ram/toeb)