Peduli Anak Tuna Rungu, Pemkot Beri BLT Untuk Beli Alat Bantu Dengar

:


Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Jumat, 4 Februari 2022 | 14:56 WIB - Redaktur: Kusnadi - 352


Kota Pekalongan, InfoPublik - Sebagai bentuk kepedulian terhadap warganya, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinsosP2KB) memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp10 juta untuk seorang anak tuna rungu usia 5 tahun bernama Salman, putra Bapak Lukman Hakim yang beralamatkan di Jalan Patriot Gg, Kapling, Kelurahan Padukuhan Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jumat (4/2/2022).

BLT yang diberikan secara simbolis oleh Walikota Pekalongan, H. A. Afzan Arslan Djunaid, S.E., ini digunakan untuk membantu membeli alat bantu dengar.

Walikota Aaf mengungkapkan bahwa, bantuan yang diserahkan Pemerintah Kota Pekalongan pada hari ini berupa uang tunai yang bisa dimanfaatkan untuk membantu membeli alat bantu dengar untuk seorang anak bernama Salman berusia 5 tahun.  Bocah tersebut akibat tidak bisa mendengar berefek pula pada terlambatnya berbicara di anak seusianya.

“Pesan saya, bantuan ini betul-betul dimanfaatkan dan bisa segera dibelikan alat bantu dengar, karena kasihan adek Salman sudah 5 tahun tidak bisa mendengar yang akhirnya berefek dia tidak bisa berbicara. Saya percaya kepada orangtuanya bahwa akan segera dibelikan, mengingat alat tersebut sudah kami survey di Kota Pekalongan ternyata tidak ada, dan harus beli ke Rumah Sakit Kariadi Semarang. Mudah-mudahan bantuan ini menjadi berkah untuk kita semua,” terang Aaf.

Menurutnya, penyerahan bantuan ini merupakan salah satu usaha Pemerintah Kota Pekalongan untuk membantu warganya yang betul-betul prioritas untuk bisa diberikan bantuan. Pihaknya menaruh harapan kepada anak tersebut agar bisa menjadi anak yang pintar dan membanggakan kedua orangtuanya.

“Dengan cepat mendapat alat bantu dengar, mudah-mudahan anak tersebut bisa segera cepat berbicara dan bisa bersekolah dengan baik. Untuk perkembangan dan pertumbuhan secara fisik sebetulnya normal, hanya pendengarannya saja yang kurang sehingga berefek pada tingkat berbicaranya yang terhambat,” harap Aaf.

Ayah Salman, Lukman Hakim, yang berprofesi sebagai seorang kuli bengkel las ini mengaku bersyukur atas bantuan uang tunai yang diterimanya dari Pemerintah Kota Pekalongan pada hari ini. Dia menceritakan bahwa, terganggunya indra pendengaran anaknya ini bermula ketika anaknya, Salman mengalami sakit panas saat masih bayi.

“Alhamdulillah kami bersyukur, walaupun dengan keadaan seperti ini, yang terpenting anak Saya mendapat perhatian dari pemerintah untuk masa depannya agar bisa mendengar seperti anak-anak lainnya. Awalnya memang sakit panas, kami sudah berobat ke salah satu dokter Rumah Sakit Kariadi Semarang yang meminta memang harus cepat-cepat ditangani untuk dibantu dengan alat bantu pendengaran, tetapi karena keterbatasan yang ada, gimana lagi. Jadi dengan adanya bantuan ini kami sangat senang agar ke depannya anak kami bisa lebih baik lagi perkembangannya,” tandas Lukman.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)