:
Oleh MC PROV KEPULAUAN RIAU, Kamis, 4 November 2021 | 14:49 WIB - Redaktur: Kusnadi - 433
Tanjungpinang, InfoPublik - Datang jauh-jauh ke Kepulauan Riau, Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan mengundang Gubernur Kepri untuk hadir pada Haul Guru Sekumpul. Undangan tersebut disambut baik oleh Dinas Pariwisata Kepri.
“Haul Guru Sekumpul itu biasanya di bulan Rajab. Kalau tahun depan ini, sepertinya di Februari. Itu yang datang ribuan orang. Jalan sepanjang tiga kilometer itu macet semua,” ujar M. Syarifuddin, Kadis Pariwisata Kalimantan Selatan saat diterima di Ruang Kerja Kadis Pariwisata Kepri, Rabu (3/11).
Pada haul tahun 2019 lalu, Presiden sempat hadir bersama Panglima TNI dan Kapolri. Haul ini hanya berisi acara dzikir dan doa saja. Syarifuddin mengundang Gubernur Kepri, untuk hadir pada haul tahun 2022 mendatang.
Hal tersebut disambut baik Kadis Pariwisata Kepri, Buralimar yang janji akan menyampaikan undangan tersebut kepada Gubernur. Apalagi Gubernur memang sedang gencar mengembangkan dan merevitalisasi Pulau Penyengat sebagai wisata religi.
“Memang wisata religi dan haul-haul ini menjanjikan sekali dan punya pasaran tersendiri. Bayangkan seperti di Masjid Sunan Ampel itu, setiap tahun berapa orang yang hadir saat haul. Kalau tidak pandemi Covid-19, tadinya tahun 2020 mau dibikin juga acara seperti itu di Penyengat,” ujar Buralimar.
Dalam kunjungan tersebut, kedua Dinas Pariwisata juga saling bertukar tips tentang pariwisata. Termasuk Buralimar menyarankan Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan agar menggandeng asosiasi pariwisata termasuk Generasi Pesona Indonesia (GenPi).
“Kalau disini promosi-promosi kami pakai GenPi. Disini yang aktif itu GenPi Bintan dan GenPi Natuna. Di tangan mereka, semua bisa viral,” sebut Buralimar.
Dalam kesempatan tersebut kedua Dinas Pariwisata saling bertukar cinderamata. “Ini ada kain dan juga ada bonekang bekantan,” Syarifuddin menyerahkan kedua buah tangan asal Kalimantan Selatan itu kepada Buralimar.
Sebagai gantinya, Buralimar menyerahkan foto kekah. Yaitu primata berwarna hitam dan putih, endemik Natuna. Rombongan dari Kalimantan Selatan juga membawa beberapa makanan khas Kalimantan. Termasuk kerupuk ikan dan juga sambal belacan, yang disana disebut sambal acan.