:
Oleh MC Kota Metro Lampung, Selasa, 8 Juni 2021 | 15:04 WIB - Redaktur: Kusnadi - 242
Metro, InfoPublik - Sebagai upaya pengembangan pertanian di wilayah Kota Metro, STIPER (Sekolah Tinggi Pertanian) Dharma Wacana Kota Metro melakukan presentasi ke pada Pemerintah Kota Metro untuk menunjukkan berbagai strategi dengan metode membangun sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan.
Walikota Metro Wahdi juga menyambut baik atas kunjungan ini, dengan memaparkan bahwa ke depan akan memfokuskan pembangunan di lumbung pangan.
Upaya pemerintah daerah dalam membangun pertanian dikarenakan luas lahan pertanian sangat terbatas yaitu hanya 10% dari luas wilayah. Luas pertanian 6.874 m², dengan rincian luas pertanian sawah sebesar 2.983 m² dan lahan pertanian bukan sawah (3.199,34 m²).
"Saya sangat bangga dengan Kota Metro, walaupun banyak membangun infrastruktur tetapi tetap mempertahankan lingkungan hijau yang ada di wilayah kota ini. Kota Metro kedepannya akan menjadi pusat edukasi pertanian, untuk mennyediakan ruang terbuka bagi anak-anak,” ucap Wahdi di Ruang Kerjanya, Selasa (08/06/2021).
Lanjutnya, Wahdi mengatakan bahwa, dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dengan kemandirian nasional dan lokal, dengan memanfaatkan teknologi, modernisasi, dan mekanisasi.
"Pertumbuhan suatu kota juga terlihat dari ekonomi yang tinggi, dan sumber daya manusia yang mandiri, dan dapat memanfaatkan teknologi pada suatu daerah," ucap Wahdi.
Dalam kesempatan ini, Wakil Wlaikota Metro Qomaru Zaman juga menjelaskan bahwa konsep yang diberikan sudah sesuai dengan visi misi, jadi ini sudah menjadi fokus perhatian pemerintah Kota Metro.
"Saya mengharapakan jika ini terjadi maka kedepannya bisa membuat para petani dan masyarakat Kota Metro menjadi sejahtera dan nantinya kita akan menggunakan alat-alat pertanian menjadi sebuah produk" ujarnya.
Lanjutnya, Qomaru juga menyampaikan bahwa penggunanaan alat-alat teknologi untuk memberdayakan teknologi modernisasi di Kota Metro. “Perlunya campur tangan pemerintah terhadap pertanian yang ada di Kota Metro. Nantinya bisa dipastikan bahwa semua harga produk dan hasil pertokoan sangat di kontrol oleh pemerintah,” katanya.
“Komoditas yang dikembangkan disetiap kawasan akan disesuaikan dengan kondisi wilayah dan aksesbilitas lokasi, serta ketersediaan sumber daya lahan dan air," ujarnya.
Prof Soni selaku perwakilan STIPER Dharma Wacana Kota Metro mengatakan bahwa, program pembangunan pertanian di wilayah Kota Metro, akan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks ketersediaan pangan. Langkah- langkah yang akan dilakukan untuk capai tujuan tersebut antara lain perbaikan jaringan sentra penangkaran benih unggul, fasilitasi gudang, peningkatan penggunaan pupuk organik, pengendalian hama terpadu, lantai jemur, dan alat penampi gabah.
“Untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dengan penguatan kelembagaan petani dan meningkatkan intensitas penyuluhan pertanian.Penyuluhan pertanian memiliki peran strategis sebagai ‘agent of change’ untuk mempercepat pembangunan pertanian di Kota Metro,” ujar Soni. (Ins/Gt)