Pasca Idulfitri, Petani Aceh Tengah Nikmati Panen Inpari

:


Oleh MC Kab Aceh Tengah, Kamis, 20 Mei 2021 | 12:24 WIB - Redaktur: Kusnadi - 299


Takengon, InfoPublik – Pasca kegembiraan menyambut datangnya Idufitri 1442 Hijriyah sepekan yang lalu, para petani di Kabupaten Aceh Tengah, khususnya di kecamatan Lut Tawar dan Bintang, kembali bersuka cita dengan datangnya masa panen padi di sawah mereka. Kembali ke sawah setelah istirahat beberapa hari untuk menyambut lebaran, kini wajah-wajah para petani itu kembali terlihat sumringah, karena padi yang mereka tanam beberapa bulan yang lalu, kini terlihat menguning dan siap untuk di panen.

Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, namun aktifitas para petani di dataran tinggi Gayo untuk melakukan usaha tani, khususnya padi sawah, tidak pernah surut. Mereka tetap bersemangat untuk menggarap lahan sawah mereka untuk memperkuat cadangan pangan keluarga sekaligus mempertahankan ketahanan pangan masyarakat di daerahnya.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas padi, para petani di dua kecamatan di kabupaten Aceh Tengah ini, sudah sangat familiar dengan penggunaan benih unggul padi yang adaptatif untuk dataran tinggi Gayo. Sudah lebih dari tujuh tahun, sebagian besar petani di daerah ini sudah menggunakan benih padi Inpari 28 yang sudah terbukti punya daya adaptasi di dataran tinggi dan produktivitas rata-ratanya juga relatif tinggi dibandingkan dengan varietas lokal.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Ir. Nasrun Liwanza, MM, untuk musim tanam rendengan tahun 2021 ini, pihaknya membantu penyediaan benih padi varietas Inpari 28 untuk luas areal penanaman 300 hektare pada dua kecamatan yang berada di pinggiran Danau Laut Tawar tersebut. Menurut Nasrun, dipilihnya varietas Inpari 28 ini karena selain para petani di daerah ini sudah cukup familiar dengan varietas ini, produktivitasnyapun relatif tinggi.

“Kami sudah menguji beberapa varietas padi unggul untuk dikembangkan di dataran tinggi, dan ternyata varietas Inpari 28 ini yang menurut kami sangat adaptatif dan produktivitasnya lumayan tinggi, lagi pula para petani juga sudah cukup familiar dengan varietas ini, karena mereka sudah mencobanya beberapa tahun” ungkap Nasrun, Rabu (19/5/2020) saat ikut melakukan penen bersama petani di desa Toweren kecamatan Lut Tawar.

Panen padi Inpari 28 yang juga dihadiri oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar ini, secara simbolis dimulai di Kampung/desa Toweren kecamatan Lut Tawar, salah satu kampung yang sudah ditetapkan sebagai Kampung tangguh Nusantara, Rabu, 19 Mei 2021.

Selain Bupati dan Kepala Dinas Pertanian, acara panen ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah,  Kadis PUPR, Dinas Pangan, Kapolres Aceh Tengah dan Dandim 0106, Camat dan unsur Forkopimcam Kecamatan Lut Tawar, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), para penyuluh pertanian dan Kejurun Belang Kemukiman Lut Tawar.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar menyambut gembira panen padi jenis varietas unggul Inpari 28 hasil program gerakan mandiri pangan dan kampung tangguh nusantara yang produksinya mendapat 6,5 sampai 7,5 ton gabah kering panen per hektar ini.

Shabela menilai adanya alih tehnologi  penggunaan varietas unggul ini sangat bermanfaat untuk menunjang keberhasilan sektor pertanian, terutama dalam meningkatkan hasil produksi dan meningkatkan ketahanan pangan.

“Kami merasa bangga, para petani di dataran tinggi Gayo sudah mampu menghasilkan produksi 6,5 sampai 7,5 ton gabah kering panen per hektar sekali panen dengan menggunakan varietas Inpari 28 ini, ini merupakan kenaikan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan menggunakan varietas padi lokal yang produktivitas rata-ratanya hanya 4.2 ton per hektar, selain itu umur padi Inpari juga lebih pendek yaitu sekitar 3,5 bulan, sementara padi lokal umurnya sampai 6 bulan, ini artinya selain ada kenaikan produktivitas juga ada efisiensi waktu dan biaya produksi,” ungkap Shabela.

Bupati juga merasa optimis, budidaya padi varietas Inpari 28 yang saat ini sedang dikembangkan oleh Dinas Pertanian pada 300 hektar sawah di kecamatan Lut Tawar dan Bintang akan mampu mendongkrak produksi padi/beras di daerah ini, karena varietas ini sudah terbukti sangat sesuai dengan kondisi agroklimat  lahan sawah di kabupaten Aceh Tengah, utamanya lahan sawah yang ada di seputaran Danau Laut Tawar seperti di dua kecamatan ini. 

Dia berharap, penggunaan bibit varietas Inpari 28 ini dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan  oleh semua petani, karena selain produktivitasnya tinggi, penggunaan varietas ini juga memungkinkan petani untuk dapat bertanama padi lebih dari sekali dalam setahun.

“Harapan kami, penggunaan bibit padi Inpari 28 ini dapat terus dipertahankan kedepannya, tentunya kami juga berharap semua kelompok tani ikut mendukung program ini dengan melaksanakan budidaya tanaman padi sesuai petunjuk teknis oleh Dinas Pertanian maupun pendampingan oleh penyuluh pertanian di lapangan, dan kepada dinas teknis terkait, saya minta agar menfasilitasi dan menjamin ketersediaan benih unggul ini untuk musim tanam berikutnya,” harapnya.

Shabela juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sangat mendukung program ketahanan pangan ini sebagai salah satu program prioritas daerah.

Melalui Dinas Pertanian setempat, pihaknya  juga memprogramkan perbaikan jaringan irigasi tersier dibeberapa desa yang memiliki potensi lahan sawah cukup luas di Kecamatan Lut Tawar seperti di Kampung Rawe, Kenawat, Toweren Uken, Toweren Toa serta desa dan kecamatan lainnya yang memiliki potensi untuk pengembangan varietas padi unggul ini.

Melalui program seperti ini, Shabela berharap, suatu saat kabupaten Aceh Tengah bisa mandiri pangan, dan tidak selalu bergantung pasokan pangan, khususnya beras dari daerah lain. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)