Kasus COVID-19 di Aceh Tengah Masih Bertambah, Satgas Imbau Patuh Prokes

:


Oleh MC Kab Aceh Tengah, Sabtu, 24 April 2021 | 11:26 WIB - Redaktur: Juli - 425


Takengon, InfoPublik – Kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Aceh Tengah masih bertambah. Sampai dengan 24 April 2021 ini, kasus konfirmasi positif yang dilaporkan oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh Tengah mencapai 240 orang dengan 5 pasien meninggal.

Penambahan kasus positif COVID juga dilaporkan terjadi dalam April 2021 ini, di mana telah terjadi panambahan 29 kasus.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Tengah, dr. Yunasri, M.Kes, pada Sabtu (24/4/2021) melaporkan bahwa, saat dilakukan rapat internal dua hari yang lalu, penambahan kasus positif COVID sebanyak 23 orang.

Yunasri menyampaikan, pada hari ini terjadi penambahan 6 orang lagi, sehingga total penambahan kasus konfirmasi positif COVID pada April 2021 sampai hari ini menjadi 29 orang.

“Kita cukup prihatin dengan kondisi ini, Maret lalu hanya ada panambahan satu kasus positif covid, tapi bulan ini terjadi penambahan kasus sangat signifikan, sampai hari ini saja sudah ada penambahan 29 orang setelah ada tambahan kasus 6 orang yang dilaporkan,” ungkap Yunasri.

Lebih lanjut dia merincikan, penambahan kasus positif COVID-19 yang terjadi hari ini adalah di Kecamatan Ketol 2 orang, Celala 1 orang, Lut Tawar 1 orang, Kecamatan Linge 1 orang dan Kecamatan Bebesen 1 orang.

Untuk itu, pihaknya terus mengimbau masyarakat Aceh Tengah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya ini sangat penting, karena mobilitas warga pada bulan puasa ini cukup tinggi, begitu juga potensi terjadinya kerumunan warga lebih sering terjadi, terutama pada saat-saat menjelang Maghrib di mana banyak warga yang mencari takjil atau jajanan berbuka puasa.

“Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Bupati selaku Ketua Satgas, dua hari yang lalu, kami kembali mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu patuh dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya ketika berada di luar rumah, kita tidak bisa membatasi aktivitas ekonomi warga, namun kesehatan juga menjadi prioritas utama," lanjut Yunasri. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)