:
Oleh KAB. PASAMAN BARAT, Selasa, 30 Maret 2021 | 16:15 WIB - Redaktur: Kusnadi - 208
Pasaman Barat, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terus berupaya dalam mencegah dan menekan angka stuting di bumi tuah basamo. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan pihak eksternal melalui program Lokakarya Pengembangan Strategi dan Regulasi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) pencegahan stunting yang digagas oleh Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta.
Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto didampingi kepala OPD terkait, Selasa (30/3/2021) mengadakan pertemuan dengan Eddy Henry ( Head of Early Childood Education) Tanoto Foundation dan Sacha Amruzaman (Program Manager) Yayasan Cipta membahas teknis dan implementasi program tersebut di Pasbar.
Wakil Bupati Pasbar, Risnawanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta atas kehadiran program tersebut di Pasbar.
"Terima kasih atas programnya dalam rangka pendampingan untuk merubah perilaku masyarakat terkait stunting. Program ini tentunya sangat bermanfaat, dengan demikian kami menyambut baik dan siap bekerjasama, memberikan sarana dan prasarana terkait program yang akan dilaksanakan," kata Risnawanto.
Risnawanto berharap melalui program dan kerjasama yang dijalin bersama Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta tersebut nantinya, permasalahan stunting di Pasbar benar-benar dapat dituntaskan.
"Saya yakin dan percaya angka stunting nantinya bisa kita tekan. Dan hal yang telah ditarget bersama bisa kita capai dengan kerjasama ini. Kita akan dukung secara maksimal dengan beberapa OPD terkait," tandasnya.
Sementara, Eddy Henry (Head of Early Child hood Education) Tanoto Foundation menyampaikan masalah stunting adalah masalah sangat sensitif karena berhubungan dengan masa depan anak di Pasbar dan anak bangsa pada umumnya.
"Implementasi dilapangan nantinya akan kita mulai dengan Lokakarya. Membantu tim teknis dari Pemkab Pasbar melihat dokumen atau yang telah disusun, dipetakan dan didalami sehingga menjadi aksi nyata strategi komunikasi perubahan perilaku," jelas Eddy.
Menurutnya, imbas program tersebut bagi masyarakat adalah adanya perubahan perilaku yang nantinya akan berdampak dan berkaitan langsung dengan penurunan angka stunting.
"Walaupun pemerintah daerah telah membangun sarana dan prasarana pencegahan stunting, namun tentunya yang akan memberikan dampak yang paling signifikan terhadap penurunan angka stunting tersebut adalah adanya perubahan perilaku masyarakat," terangnya.
Eddy menyebutkan bahwa program yang diluncurkan dengan Pemkab Pasbar ini merupakan salah satu langkah awal untuk bisa disebarluaskan dan menjadi contoh bagi kabupaten kota lainnya yang juga memiliki keinginan untuk menekan angka stunting.
"Semoga program yang telah digagas dapat terlaksana dengan baik nantinya, sehingga permasalahan stunting dapat ditekan," harapnya.