:
Oleh MC KAB KARANGANYAR, Kamis, 18 Maret 2021 | 13:29 WIB - Redaktur: Juli - 267
Karanganyar, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar bersama Perguruan Tinggi seperti UNS dan Uiniversitas Negeri Yogyakarta (UNY) mencoba sumber daya air di Jumok dan Tlaga Madirdo Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyo untuk menghasilkan listrik.
Debit air di dua tempat tersebut sangat baik dan memungkinkan untuk dijadikan Sumber Tenaga Listrik di Berjo dan sekitarnya. Namun demikian, dibutuhkan dana Rp2,5 miliar untuk menjadikan tenaga air menjadi listrik.
“Kami sudah survei bersama tim dari FEB UNS, Fakultas Teknik Elektro UNS dan Bina Desa LPP UNS untuk membuat tenaga air di Jumok dan Tlaga Madirdo untuk dijadikan tenaga listrik. Untuk kapasitas air di Madirda 8.000 liter per detik dan di Jumok 1.500 liter per detik. Kami sangat mendukung program baik ini,” papar Kepala Desa Berjo, Suyatno dalam Forum Group Discussion (FGD) pengembangan desa wisata berwawasan lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui pembangkit listrik tenaga air di Rumah Dinas Bupati Karangayar, Jawa Tengah, Kamis (18/03/2021).
Suyatno melihat dampak positif dari adanya pembangkit listrik tenaga air selain untuk wisata juga untuk edukasi. Sehingga masyarakat yang datang ke Jumok bisa juga wisata edukasi yang ujung-ujungnya juga meningkatakan ekonomi masyarakat. Selain itu, sampah-sampah akan dikelola dan dimanfaatkan untuk tambahan sumber tenaga listrik.
Hal senada disampaikan Prof Soenarto, salah satu tim dari UNY. Dia menduga potensi air di wilayah tersebut sangat potensial untuk pembangkit tenaga listrik. Namun berapa kilowatt masih terus dalam pengkajian.
Selain itu, lanjut dia, di kawasan tersebut perlu terus digelorakan semangat untuk menanam. Sebab hal itu untuk menjaga air di Ngargoyoso tetap optimal. “Saya yakin penelitian ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat setempat,” tambah dia.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bambang Djatmiko mewakili Bupati Karanganyar mengapresiasi setinggi-tingginya pengembangan desa wisata berwawasan lingkungan oleh UNS dan UNY tersebut. Pihaknya berharap kajian tersebut bisa mendatangkan manfaat positif.
(MC Karanganyar/Hery Setiawan)