:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Kamis, 4 Februari 2021 | 13:33 WIB - Redaktur: Kusnadi - 342
Takengon, InfoPublik – Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menyediakan data statistik sektoral yang akurat dan valid, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan menerbitkan Buku Aceh Tengah Dalam Angka Tahun 2021.
Agar data yang nantinya akan tersaji dalam Buku Aceh Tengah Dalam Angka tersebut benar-benar akurat, valid dan dapat dipertanggungjawabkan, dibutuhkan sinkronisasi data dari semua sektor dan sub sektor.
Untuk mensinkronkan semua data tersebut, hari Rabu (3/2/2021), bertempat di operation room Setdakab Aceh Tengah, digelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Buku Aceh Tengah Dalam Angka Tahun 2021 yang dihadiri oleh Bupati Aceh Tengah dan seluruh jajarannya.
Ketika memberikan arahan dalam FGD tersebut, Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar menginstruksikan seluruh SKPK Aceh Tengah, Intansi Vertikal dan pada para Pimpinan BUMN/BUMD, sebagai sumber data statistik sektoral agar segera memasukkan data yang dibutuhkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan BPS dalam penyusunan Buku Aceh Tengah Dalam Angka 2021 tersebut.
"Data dalam angka ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi baik bagi pemerintah, masyarakat, kalangan akademisi, maupun pihak swasta dan juga bagi investor nantinya, karane data induk ini sangat penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan di daerah," ungkap Shabela, Rabu (3/2/2021) di Takengon.
FGD yang dilaksanakan BPS Aceh Tengah bekerja sama dengan Bappeda Aceh Tengah ini, dihadiri lebih kurang 50 peserta dari Unsur Forkopimda, kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Intansi Vertikal, BUMN/BUMD di Kabupaten Aceh Tengah, selaku penyedia data statistik sektoral bersama pejabat pengelola data dan informasi terkait lainnya.
Dalam kesempatan itu, Drs, Shabela Abubakar, yang didampingi Kepala BPS Aceh Tengah Bahruddin, SE juga mengingatkan agar data pendukung Aceh Tengah dalam Angka akurat, mutahir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses.
"Karena data ini sangat dibutuhkan sebagai data awal dalam menentukan arah dan preoritas pembangunan Aceh Tengah dimasa yang akan datang tentunya, serta data tersebut menjadi patokan kami dalam pengambilan kebijakan," lanjut Shabela.
Lebih lanjut Shabela mengimbau, ke depan Bappeda dan BPS saat melakukan pendataan di lapangan terus bersinergi dan berkoordinasi dengan seluruh OPD terkait, agar tidak ada perbedaan antara data statistik BPS dengan data sektoral pada SKPK maupun penyedia data lainnya.
"Agar bisa menjadi acuan dalam menetapkan arah dan kebijakan pembangunan, tidak boleh ada perbedaan data antara BPS dengan Instansi Lintas Sektoral, untuk itu kedepa perlu terus ditingkatkan sinergi dan koordinasi antar instansi terkait, karena kita harapkan nantinya semua data yang tersaji dalam Buku Aceh Tengah Dalam Angka ini akan terintegrasi dalam aplikasi Program Aceh Tengah Satu Data, artinya hanya ada satu data statistik sektoral yang akan dimanfaatkan sebagai acuan oleh pengguna," sambungnya.
Sementara itu Kepala BPS Aceh Tengah, Baharuddin mengungkapkan, finalisasi data Aceh Tengah Dalam Angka akan dilakukan pada akhir Februari 2021 mendatang. Untuk itu pihaknya akan terus bersinergi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait agar tidak ada lagi ketimpangan dalam penyajian data statistik daerah. Untuk itu dia meminta dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dalam merampungkan penyusunan buku Aceh Tengah Dalam Angka ini.
"Untuk itu kami berharap seluruh data pendukung harus masuk secepatnya, agar kami dapat segera melakukan rekapitulasi, verivikasi dan validasi data, kita masih memiliki waktu sekitar 20 hari, kita manfaatkan waktu singkat ini sebaik-baiknya, agar data yang kita susun dapat segera kita publikasikan," ungkap Baharuddin di hadapan Bupati Aceh Tengah dan para peserta FGD.
Sementara itu Kepala Bappeda Aceh Tengah, Drs Amir Hamzah,MM. menyambut positif himbauan Bupati Aceh Tengah agar turun memberikan pendampingan pada OPD terkait dalam melakukan pendataan lapangan.
"Ini penting, jadi dalam mengumpulkan data, dari unit kerja terkait sebagai wali data, dapat kita lakukan analisa dan pensingkronan sejak awal sebagai langkah penyingkronan data apa yang perlu diambil menyangkut akuratisasi data tersebut," kata Amir Hamzah.
Pada akhir FGD tersebut, BPS juga berkesempatan memutar Video Launching Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 yang juga merupakan data baku awal dalam penyusunan Buku Aceh Tengah Dalam Angka ini. Menurut hasil sensus penduduk pada bulan September 2020 jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tengah bertambah sebanyak 40,24% dari hasil sensus pada tahun 2010 lalu, dengan jumlah Penduduk sebanyak 215.576 jiwa.
Dengan rasio jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin pada angka 103, artinya terdapat 103 penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan, dan Aceh Tengah saat ini merupakan daerah dengan jumlah kosentrasi terbesar pada urutan ke 10, di tingkat provinsi Aceh atau dengan persentase 4,08% dari keseluruhan jumlah penduduk Aceh. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)