:
Oleh MC KAB KARANGANYAR, Jumat, 22 Januari 2021 | 18:20 WIB - Redaktur: Tobari - 247
Karanganyar, InfoPublik - Sebanyak 23 korban Gempa Mamuju, Sulawesi Barat, asal Karanganyar diterima Pemkab di rumah dinas Bupati, Jumat (22/1/2021).
Mereka warga Kecamatan Jumantono dan Jatipuro Karanganyar yang sudah puluhan tahun mencari rezeki di ibu kota Sulawesi Barat tersebut.
Dua di antara orang tersebut dites saat datang di bandara Adi Sumarmo reaktif Covid-19. Keduanya telah diserahkan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surakarta yang telah membantu menerima dan menyerahkan ke Pemkab Karanganyar.
"Selanjutnya akan diserahkan ke kecamatan untuk diantar pulang masing-masing ke rumah," papar Asisten Pemerintahaan Pemkab Karanganyar, Sundoro mewakili Bupati Karanganyar.
Mantan kepala Dishub tersebut, menambahkan untuk yang reaktif ditangani oleh DKK. Sedangkan yang lain, Sundoro mewanti-wanti setelah pulang untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.
Tidak usah berpelukan dengan keluarga. Cukup saling sapa dan jaga jarak agar tetap menjaga protokol kesehatan karena saat ini Karanganyar tengah melaksanakan PSBB.
"Jika keluarga mau berkunjung secara bergantian dan tetap jaga jarak. Kita tidak ingin kasus Covid-19 makin tinggi," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Pemkab Karanganyar memberikan bantuan paket sembako dan uang Rp500.000 per jiwa. Diharapkan mereka bisa bangkit lagi dan berusaha kembali.
Kepala Dinas Sosial, Waluyo Dwi Basuki menambahkan mereka akan tetap dipantau. Baik secara psikoligis dan kesehatannya. Selanjutnya akan diserahkan ke camat dan kades untuk dipulangkan ke rumah masing-masing.
Sementara Wisno, 37 salah satu eksodus dari korban gempa Mamuju, mengatakan ada 4 orang anggota keluarganya. Dia merantau di Mamuju sudah 16 tahun berada di ibu kota Sulawesi Barat.
Dia berjualan bakso dan masih sewa rumah. Kondisi rumahnya retak-retak dan takut untuk masuk.
"Jujur saya masih trauma dengan gempa di Sulawesi Barat tersebut. Saya terima kasih kepada pemerintah yang bisa membantu pulang kami dengan gratis," imbuh Wisno. (MC Karanganyar/Hery Setiawan/toeb)