:
Oleh MC KAB GRESIK, Jumat, 8 Januari 2021 | 09:34 WIB - Redaktur: Kusnadi - 444
Gresik, InfoPublik - Kendati tidak termasuk sebagai prioritas pada data yang ditetapkan kabupaten/kota yang masuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Timur, namun melihat situasi dan kondisi perkembangan kasus Covid-19 di Gresik yang masuk wilayah Surabaya Raya terbilang cukup tinggi, maka Wakil Bupati Mohammad Qosim menetapkan, Gresik akan mendukung dan mengikuti Kebijakan Pemerintah Pusat untuk memberlakukan PSBB mulai 11-25 Januari 2021.
“Kami memantau perkembangan data kasus Covid di Gresik yang akhir-akhir ini semakin tinggi. Dari pantauan saya sejak tanggal 3,4,5,6 dan 7 Januari 2021, jumlah kasus Covid bertambah dua kali lipat dibanding yang sembuh. Maka, itu sebagai dasar kebijakan mendukung dan penetapan PSBB di Kabupaten Gesik ini,” katanya saat rapat Satgas Covid-19 Pemkab Gresik beserta para Pimpinan OPD terkait, di Ruang Rapat Graita Eka Praja, Kamis (7/1/2021) kemarin.
Dalam rapat tersebut, Wabup Qosim membahas langkah-langkah persiapan pemberlakuan PSBB di Kabupaten Gresik, dan rapat memutuskan untuk mengaktifkan kembali chek point di beberapa wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti dan Driyorejo.
“Kami masih akan mengkaji kembali beberapa wilayah kecamatan lain yang dipandang rawan, untuk kita aktifkan kembali pos chek point tersebut,” katanya.
Selain itu, Wabup juga memerintahkan kembali untuk melakukan operasi yustisi serta razia jam malam pada warung-warung kopi dimana banyak kerumunan masyarakat.
Semetara Kepala Dinas Kesehatan Syaifudin Ghozali mendukung kebijakan yang diambil Wabup Gresik untuk memberlakukan PSBB. Dalam paparannya, Ghozali menyatakan jumlah pasien Covid-19 di Gresik saat ini meningkat tajam.
“Semua rumah sakit rujukan Covid-19 di Gresik hampir penuh. Termasuk yang ada rumah sakit lapang di Stadion Gelora Joko Samudro yang kami peruntukkan untuk pasien OTG dan Pasien Covid ringan” katanya.
Dari 16 Rumah Sakit rujukan Covid di Gresik dengan kapasitas 500 tempat tidur, sudah terisi 400 tempat tidur. Sedangkan 100 tempat tidur disiapkan untuk isolasi khusus, misalnya pasien anak, bedah dan melahirkan.
Pernyataan Kadinkes tersebut juga di dukung oleh PLT Direktur RS Ibnu Sina Gresik dr. Zainul Arifin, Sp.OT. menurutnya saat ini pihaknya tengah merawat 75 pasien Covid 19 yang parah dan sedang. Bahkan saat ini katanya, di Pelayanan UGD RS Ibnu Sina Gresik sudah ada 13 antrian pasien Covid 19. (sdm/edited by Diskominfo Kab. Gresik)