Menteri Pertanian Kagumi Integrated Farming Petani di Desa Kragan

:


Oleh MC KAB KARANGANYAR, Kamis, 15 Oktober 2020 | 15:30 WIB - Redaktur: Juli - 494


Karanganyar, InfoPublik – Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo kagum dengan Sistem Pertanian Terpadu (integrated farming system) yang dikembangkan Willy Suratman warga Kanilan RT 03 RW 05, Kragan, Gondangrejo, Karanganyar.

Peternak ikan sejak 2009 itu menyatukan pertanian dengan perikanan. Misalnya, ikan menggunakan pakan belantung 60 persen dan pelet 40 persen, air dari sirkulasi ikan untuk pertanian dan sisa pertanian diolah untuk pupuk tanaman empon-empon.

“Saya bangga lihat pertanian yang dikembangkan Willy secara integrated. Tinggal dikemas saja dengan membuat kelompok atau dikoorporasikan dan dimanajemen yang bagus. Hulu sampai hilir dikoorporasikan akan menghasilan pertanian yang hebat,” papar Syahrul Yasin Limpo saat memberikan sambutan dalam acara Integreted Farming untuk mewujudkan Kedaulatan Pangan di Kabupaten Karanganyar, Kamis (15/10/2020).

Dia menambahkan, jika petani per 3.000 hektare dikelompokkan menjadi satu, kemudian dikoorporasikan. Pemerintah akan membantu menyiapkan apa saja yang dibutuhkan, misalnya obat-obatan, mesin dan lain sebagainya. Menteri meminta kepada bupati, jika akan koorporasi dicari anak-anak muda. “Sehingga akan dikelola secara profesional dan mau memajukan untuk rakyat. Mulai empat bulan ini, staf saya akan perintahkan untuk membantu integreted pertanian di Karanganyar,” tambah dia.  

Lebih jauh, mantan Gubernur Sulawesi Selatan tersebut mengatakan hanya dari pertanian yang menyumbang ekonomi di tengah covid 19 seperti ini. Bidang pertanian mempunyai kontribusi 16.4 persen untuk ekonomi nasional.

Sementara Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyambut baik usulan dari Menteri Pertanian tersebut. Menurutnya, apa yang sudah diperintahkan Menteri akan ditindaklanjuti dengan cepat. Kedatangan Menteri Pertaniam, memberikan semangat kepada petani. Karanganyar mempunyai lahan seluas 77.000 hektare, dengan 23.000 hektare untuk pertanian. “Kami surplus beras 150 ton pertahun. Kami ingin Karanganyar menjadi penyangga pangan di wilayah Kami dan Indonesia,” tambah dia.

Willy Suratman mengaku senang dengan kedatangan menteri pertanian di rumahnya. Dia menjelaskan integrated farming yang dikembangkannya tersebut. Budi daya ikan makanannya diambilkan dari hasil pertanian dan demikian sebaliknya. “Airnya dari kolam, untuk pengairaan pohon pisang. Sisa kotoran ikan juga dipergunakan pupuk untuk tanaman jahe,” ungkap dia. (MC Karanganyar/Hery Setiawan)