:
Oleh MC KAB KARANGANYAR, Jumat, 14 Agustus 2020 | 14:09 WIB - Redaktur: Untung S - 788
Karanganyar, InfoPublik – Wabah Covid-19 yang melanda dunia saat ini, tidak mematikan kreativitas. Justru di tengah pandemi yang melanda dunia, ide dan kreativitas muncul di tangan Prof. Andrik Purwasito, yakni melukis dengan menggunakan alat-alat dapur atau Kitchen Painting.
Hal itu dipraktekkan guru besar UNS tersebut, Kamis (13/8/2020) malam di Wong Kampoeng Contemporary, Desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo.
“Kitchen Painting lahir dari Covid-19 yang mengharuskan kita di rumah dan tidak bisa kemana-mana. Meskipun bisa dengan online, namun dengan melihat alat-alat dapur lahirlah ide untuk melukis dengan alat-alat tersebut,” ungkap Andrik Purwasito yang ditemui pada pembukaan Studio dan Galery Wong Kampoeng Comtemporary.
Demo Kitchen Painting melahirkan lukisan yang diberi judul Eye Inside. Banyak mata yang melihat namun memperlihatkan wajahnya secara utuh. Lebih jauh, alumnus Ecole Des Hautes Etudes en Science Sociales, Paris Perancis tersebut mengatakan filosofi dari gambar tersebut hendaknya harus berhati-hati ditengah pandemi global seperti saat ini.
“Mungkin ini ciptaan segelintir orang, mungkin cobaan Tuhan atau siklus pandemi atau pagebluk. Jangan sampai pandemi seperti sekarang ini melemahkan kita untuk berkreativitas,” imbuh.
Disinggung mengenai pembukaan Studio dan Galery seni Wong Kampoeng Comtemporary, menurut Andrik adalah tempat untuk seni budaya, seni pertunjukkan, seni rupa, seni sastra dan juga seni tari. Selain untuk praktek kesenian, Galery Wong Kampoeng ini juga untuk melakukan praktek kesenian seperti pengkajian, penciptaan, dan diskusi-diskusi mengenai kesenian. Sekaligus sharing pengalaman, penciptaan dan bagaimana membangun jaringan kesenian internasional.
“Saat ini kesenian kita harus mendunia. Titik-titik lemah yang saat ini seperti, kemampuan bahasa, kepercayaan diri harus mulai dikikis. Sehingga karya kesenian kita bisa mendunia,” imbuhnya.
Sementara Kepala Desa Triyagan, Pardiyanto menyambut baik pembukaan studio dan galery Wong Kampoeng Comtemporary di desanya. Pihaknya meminta Prof. Andrik mengajak masyarakat sekitar untuk berkesenian.
“Jujur saya bahagia dan bangga. Baru beberapa bulan saya menjabat, namun sudah ada dua sanggar berdiri di tempat ini. Mudahan-mudahan apa-apa yang menjadi cita-cita Prof Andrik sukses dan dapat membawa nama harum desa ini,” tandasnya. (mckaranganyar/hery setiawan)