:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Senin, 6 Juli 2020 | 17:54 WIB - Redaktur: Kusnadi - 719
Painan, InfoPublik - Kawasan Wisata Bahari Jembatan Pelangi Muaro Kandih, yang terdapat di Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, akan menambah destinasi wisata unggulan di daerah itu.
Hal itu ditandai dengan diresmikannya kawasan wisata itu oleh Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, dengan juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Hadi Susilo, Camat Linggo Sari Baganti, Hidayat, dan beberapa kepala Perangkat Daerah lainya, Senin (6/7/2020).
Dalam sambutannya Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menjelaskan bahwa sektor pariwisata saat ini sudah dijadikan sebagai sektor unggulan di daerah itu.
"Dijadikan unggulan, sebab potensi pengembangannya sangat besar, dan hampir dimiliki oleh semua nagari, termasuk juga di Nagari Muaro Kandih Pungasan ini sendiri," katanya.
Kawasan wisata ini bisa terwujud karena ide camat dan wali nagari.
"Berkat ide itu, sehingga nagari ini telah memiliki pemasukan sebesar Rp1 juta setiap hari sebagaimana informasi yang saya terima. Ini patut di apresiasi, sebab potensi wisata yang dimiliki oleh nagari ini, telah mampu mendatangkan pemasukan oleh nagari yang bisa digunakan untuk pembangunan," katanya.
Dia menjelaskan bahwa sampai tahun 2020 ini besar anggaran yang sudah digelontorkan di kawasan pantai yang terkena abrasi tersebut sebesar Rp15 miliar.
"Karena masih terdapat berbagai kekurangan dan masih perlu peningkatan, maka masih perlu penambahan penganggaran pada tahun-tahun berikutnya," ujar bupati lagi.
Dia berharap kawasan Wisata Bahari Jembatan Pelangi Muaro Kandih tersebut akan menjadi ikon wisata unggulan di Pessel.
"Untuk itu ke depan kita akan menggelar berbagai event yang bisa mendukung lonjakan kunjungan wisata ke kawasan ini," ucapnya.
Walinagari Muaro Kandih Pungasan, Elkamsi, dalam kesepakatan itu juga menyampaikan bahwa pada tahun 2009 lalu, nagari itu dihantam abrasi pantai dan mengakibatkan kerusakan rumah sebanyak 25 unit.
"Berbagai kerugian dan kerusakan yang terjadi saat itu, sekarang terlihat sudah dilakukan perbaikanya. Dan itu dilakukan secara bertahap, hingga berkembang menjadi taman wisata andalan di nagari ini," katanya.
Berdasarkan hal itu, sehingga tidaklah berlebihan jika kawasan wisata ini dikatakan berkembang dari peristiwa bencana abrasi Pantai yang terjadi pada 2009 lalu.
Dia mengungkapkan bahwa perbaikan secara bertahap itu mulai dirasakan perkembangannya oleh masyarakat sejak tahun 2017.
"Saya katakan demikian, sebab memasuki tahun 2017, di kawasan ini mulai dikucurkan dana sebesar Rp3 miliar untuk renovasi sungai, kemudian dilanjutkan pada tahun 2019 Rp5,4 miliar. Memasuki tahun 2020, kembali mendapatkan bantuan abrasi sebesar Rp4,5 miliar.
"Berkat bantuan itu, sehingga pemerintah nagari bersama masyarakat melakukan swadaya pula pembangunan jembatan pelangi, sebagai mana peresmian dilakukan saat ini," jelasnya.
Dia berharap jembatan yang masih semi permanen dengan material utama dari pohon bambu itu, bisa ditingkatkan menjadi jembatan permanen.
"Harapan ini saya sampaikan, sebab kawasan wisata ini sangat ramai dikunjungi masyarakat, terutama pada hari libur sebagaimana saat ini," harapnya.
Dia menjelaskan bahwa di masa new normal saat ini, para pengunjung wisata juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (05)