:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Selasa, 10 Maret 2020 | 16:08 WIB - Redaktur: Tobari - 505
Kubu Raya, InfoPublik - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan saat ini jumlah desa mandiri seluruh di daerah Kalimantan Barat ada 87 desa mandiri termasuk sejumlah desa mandiri di daerah Kabupaten Kubu Raya, di mana saat ini Kubu Raya telah memiliki 14 desa mandiri.
“Dan Kubu Raya kalau tidak salah ada 14 desa mandiri. Serta masih ada satu desa yang sangat tertinggal,” ucap Nia Norsan saat membuka Musrenbang RKPD Kubu Raya 2021, di Qubu Resort, Sungai Raya, Senin (9/3/2020).
Diketahui desa sangat tertinggal berlokasi di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Norsan menyebut diantara seluruh Kabupaten/Kota, daerah Kabupaten Mempawah lebih banyak memiliki desa mandiri sebanyak 16 desa mandiri.
“Nah, kemudian menyusul Kabupaten Kubu Raya ada 14 desa mandiri,” ujarnya.
Pemaparan sistem kepung bakol dari Bupati Kubu Raya diakui Norsan memiliki dampak yang positif untuk dapat meningkatkan indikator-indokator Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Saya yakin dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan baik dan juga mempunyai sistem kepong bakol. Tahun depan angka pengangguran dapat turun drastis,” harapnya.
Dikesempatan yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menuturkan Musrenbang RKPD merupakan muara dari kegiatan-kegiatan Musrenbang Kecamatan yang sebelumnya telah digelar. Bertujuan meningkatkan semua sektor pembangunan.
“Yang paling utama, peningkatan ekonomi daerah, penguatan sumber daya manusia berkualitas, infrastruktur mendasar serta desa-desa yang bisa mengejar kemandirian desa,” bebernya.
Menurut Bupati Muda, pembangunan setiap sektor merupakan siklus tahunan yang menjadi agenda rutinitas Pemerintah daerah.
Dalam mengejar percepatan pembangunan, tersebut harus didasari dengan inovasi karena tanpa inovasi maka ada keterlambatan disetiap target yang ingin dicapai.
Makanya kita selalu membuat inovasi-inovasi disetiap sektor, misalnya perekonomian daerah kita membuat inovasi pelayanan perizinan, begitupula sektor pertanian adanya inovasi terhadap beras lokal Kubu Raya, serta sektor perkebunan, perikanan.
Pada dasarnya, kata Bupati, inovasi-inovasi disetiap sektor merupakan upaya pemerintah untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat.
“Terkait dengan angka penggangguran tinggi seperti yang disampaikan dari Wakil Gubernur Kalbar tadi. Karena jumlah penduduk di Kubu Raya terus bertambah, sedangkan para pekerja ini ada formal dan informal seperti usaha-usaha online dan ini tidak tercakup dalam status kerja,” terang, Bupati.
Pemerintah daerah Kubu Raya sebut Bupati tetap konsisten dengan arah kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) yang dikemas dalam inovasi-inovasi keberpihakan ke masyarakat.
Contoh, sistem nontunai pengelolaan keuangan desa. CMS (Cash Management System) mempunyai dampak yang besar apabila desa mengelolanya dengan baik maka dapat mengurangi penggangguran.
"Karena BUMDesa akan terus bergerak yang pada akhirnya percepatan, pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelas Bupati. (ird/MC KubuRaya/toeb)