Pemkab Kubu Raya Fokus Bangun SDM

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Selasa, 11 Februari 2020 | 10:33 WIB - Redaktur: Kusnadi - 405


Kubu Raya, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya komit menekan angka kematian ibu, bayi, dan balita, yang dalam kurun lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Mengacu data yang ada, sejumlah langkah cepat pun diambil. Di antaranya memberikan alat ultrasonografi (USG) kepada seluruh Puskesmas di Kabupaten Kubu Raya.

Dengan alat ini, sebanyak 20 puskesmas di Kubu Raya akan mampu mengetahui segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk kondisi bayi dalam kandungan.

Mengejar standar Indeks Pelayanan Minimal (IPM) di bidang kesehatan, Pemerintah kabupaten juga melakukan program inovasi. Yakni layanan kesehatan dengan cara proaktif jemput bola, melalui kunjungan petugas kesehatan setiap hari Selasa dan Jumat. Menurut Bupati Muda, problem kesehatan masyarakat harus diatasi dengan melibatkan semua pihak.

“Sebab semua problem berawal dari persoalan sumber daya manusia, dan itu dimulai dari anak dalam kandungan,” ujarnya di Rasau Jaya, Jumat (7/2/2020) pekan lalu.

Muda mengungkapkan, saat meninjau polindes posyandu di sela kegiatan musrenbang Kecamatan Rasau Jaya pada Rabu (5/2) lalu, terlihat antusiasme para ibu hamil saat memeriksakan kehamilan dengan USG. Menurutnya, para ibu terlihat gembira dengan keberadaan alat USG portabel itu.

“Karena alat ini jauh lebih akurat dalam pemeriksaan. Kondisi kesehatan calon bayi dapat dideteksi. Mulai panjang, berat, usia kehamilan, hingga prediksi tanggal kelahiran. Bahkan detak jantung pun bisa jelas termasuk posisi tubuh calon bayi,” tuturnya.

Muda menjelaskan, pemeriksaan ibu hamil dengan USG sangat penting untuk mengetahui secara jelas kondisi kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Dengan begitu, indikasi stunting dan risiko-risiko lainnya termasuk kematian ibu dan bayi dapat ditekan.

“Langkah menyediakan layanan USG ini dijalankan bersamaan dengan program Salju (Selasa-Jumat) Terpadu, yakni program inovasi layanan kesehatan dengan cara proaktif jemput bola, di mana petugas-petugas puskesmas yang menyerang langsung ke sasaran ibu hamil, balita, dan pelayanan kesehatan penyakit menular dan tidak menular,” terangnya.

Ia menyatakan semua layanan itu bersifat gratis. Sehingga semua ibu mengandung di seluruh penjuru Kabupaten Kubu Raya wajib memeriksakan diri dengan alat tersebut.

“Inilah potret keseriusan Kubu Raya dalam mengejar standar pelayanan minimal atau SPM dan peningkatan derajat kesehatan rakyat. Hal itu penting demi perbaikan indeks pembangunan manusia atau IPM. Demi menyiapkan sumber daya manusia berkualitas bagi masa depan di republik ini,” jelasnya.

“Hulunya sejak seribu hari pertama kehidupan, yakni sejak bayi dalam kandungan sampai lahir dan proses tumbuhnya,” tambahnya. (MC KubuRaya/ird)