Pengairan 200 Hektare Lahan Pertanian di Batang Kapas Kembali Lancar

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Jumat, 7 Februari 2020 | 11:21 WIB - Redaktur: Juli - 422


Painan, InfoPublik - Ketersediaan air yang cukup dan terjamin kembali didapatkan masyarakat petani di Kampung Kalumpang, Koto Baru dan Tanah Kareh di Nagari Koto Nan Tiga, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat.

Hal itu disampaikan Camat Batang Kapas, Wendra Rovikto Kamis (6/2/2020), terkait dengan telah tuntasnya pembangunan Embung Tanah Kareh yang mampu mengairi 200 hektare lahan di nagari itu.

"Karena tidak memiliki sumber air, sehingga lahan pertanian yang mencapai 200 hektare di tiga kampung yang terdapat di Nagari Koto Nan Tigo itu tadah hujan. Tapi sekarang tidak lagi, sebab pembangunan Embung yang terdapat di Kampung Tanah Kareh telah selesai dan sudah berfungsi," katanya.

Disampaikan bahwa, pembangunan Embung Tanah Kareh itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 sebesar Rp2,5 miliar. "Melalui bantuan pusat itu, sehingga petani sudah bisa turun ke sawah dengan teratur. Bahkan ditargetkan tiga kali dalam setahun," katanya.

Disampaikanya bahwa Nagari Koto Nan Tigo merupakan salah satunya lumbung padi di Kecamatan Batang Kapas.

"Sebab sebagian besar masyarakat di nagari itu merupakan petani penggarap lahan. Namun yang tergolong tadah hujan adalah seluas 200 hektare dan tersebar di tiga kampung," jelas dia.

Ditambahkan lagi bahwa sebagai daerah yang mengandalkan pertanian sebagai sumber ekonomi, pihaknya bersama pemerintahan nagari terus berupaya menjadikan semua lahan yang ada terjamin sumber airnya.

"Makanya sesuai dengan arahan bupati, saya minta kepada semua wali nagari yang masih memiliki lahan tadah hujan, agar dapat mencari sumber-sumber air untuk pula bisa dibangun embung sebagaimana di Kampung Tanah Kareh ini," ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas PSDA Pessel, Doni Gusrizal ketika dihubungi menjelaskan bahwa untuk menunjang saluran irigasi ke lahan pertanian yang seluas 200 hektare itu, pihaknya tahun 2020 ini juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp300 juta.

"Agar penyaluran air ke lahan yang seluas 200 hektare pada tiga kampung itu bisa lancar, tahun ini kita juga mengalokasikan anggaran Rp300 juta bersumber dari Dana Alokasi Khsus (DAK). Melalui dana itu, maka kita akan membangun jaringan irigasi pada lahan seluas 200 hektare itu," jelas dia.

Dia berharap agar sarana yang telah dibangun itu dapat dijaga dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. "Dengan terjaminnya sumber air untuk pertanian, maka peningkatan produksi padi sebagaimana ditargetkan Pessel sebesar 42 ribu ton, atau menjadi 402 ribu ton di tahun 2020 ini bakal tercapai," katanya.