Pemkab Usulkan Pengadaan 11 Unit Kapal Nelayan pada Pemerintah Pusat

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Kamis, 6 Februari 2020 | 11:45 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 273


Painan, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengajukan usulan pengadaan 11 unit kapal nelayan yang tenggelam dan rusak berat akibat diterjang badai, Rabu (29/1) lalu kepada pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal itu dikemukakan Sekda, Ir.Erizon, M.T, Kamis (6/2).

"Ya, Pemkab Pessel kini mengajukan usulan pengadaan 11 unit kapal nelayan yang tenggelam dan rusak berat akibat diterjang badai kepada pemerintah pusat melalui BNPB. Semoga usulan itu direalisasikan, sehingga nelayan tersebut dapat kembali beraktivitas sebagaimana biasa," ucapnya.

Disebutkan, akibat badai dan gelombang tinggi nelayan Pessel mengalami kerugian, karena kapal mereka tenggelam dan rusak berat. Bahkan, sebanyak 11 nelayan asal Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti hilang, dan kini masih dalam pencarian tim gabungan.

Sebagaimana diketahui, nelayan yang hilang itu merupakan anak buah kapal KMP Mitra Utama dengan 10 ABK dan KMP Kasih Ibu dengan 14 ABK, 13 orang selamat, dan 1 orang hilang. Kejadian pertama menimpa KMP Mitra Utama pada Selasa lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Kapal yang membawa 14 ABK sekaligus nelayan ini biasanya kembali keesokan paginya, namun tak kunjung sampai.

Kapal ini terakhir berkomunikasi Rabu (29/1) pukul 03.00 WIB, dan diperkirakan berada di perairan perbatasan Indrapura dengan Kabupaten Muko Muko, Bengkulu. Kapal pencari ikan ini pun dinyatakan hilang setelah Kamis (30/1) karena tidak lagi bisa berkomunikasi. Lokasi terakhir melakukan kontak dengan kapal tersebut, masih dalam kondisi badai.

Pencarian sudah dilakukan, namun belum membuahkan hasil. Tim dalam melakukan pencarian juga sudah mendapatkan bantuan dari Basarnas Bengkulu, TNI AL, dan Lantamal II Padang. Sedangkan, untuk KMP Kasih Ibu, dilaporkan hilang pada Rabu siang sesaat kapal ini sampai di depan Muaro Aia Uba. Ada 14 orang ABK yang semuanya juga nelayan di atas kapal, seorang diantaranya hilang.

Kapal ini juga dihantam badai saat akan merapat ke dermaga. Kapal mereka terombang-ambing, beruntung diselamatkan oleh kapal lain yang berada di sekitar lokasi. Seorang hilang, lainnya selamat.

Untuk kejadian pertama dan kedua, disebut berjarak lebih dari 11 mil. Kemudian memudahkan koordinasi dibentuk tim terpadu yang terdiri dari Basarnas Padang, Basarnas Bengkulu, polisi, Satrol Air Padang, TNI AD, BPBD, Dinas Perikanan dan Kelautan, tim kesehatan, Orari Pessel, nelayan dan masyarakat sekitar.

Selain itu, tim gabungan juga menyiapkan KN 213 Bengkulu, KRI Kurau (Satrol Padang), KN Tenggiri (DPK), Rib 02 Bengkulu, Rib 02 Padang, perahu karet, perahu nelayan, rescue carrier, motor trail dan PAL Medis. Selain dengan menggunakan kapal TNI AL, dan Basarnas, pencarian juga dilakukan dengan menggunakan helikopter.