kelompok Wanita Mandeh Dilatih Mengelola Sampah

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Senin, 21 Oktober 2019 | 16:09 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 345


Painan, InfoPublik - Kelompok wanita di Kenagarian Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan, mendapatkan pelatihan mengolah sampah organik dan anorganik dari kegiatan Pengabdian Masyarakat UNP. Temanya Pengelolaan Sampah pada Kawasan Mandeh menjadi wisata bebas sampah berbasis Zero Waste Management, Minggu (20/10), di Balai pertemuan Kenagarian Mandeh kepada kelompok wanita.

Ketua Pengabdian Dosen UNP Dr Ernawati, M Si, mengungkapkan kepada anggota kelompok ekowisata Mandeh memberikan pemahaman Kawasan Mandeh telah menjadi kawasan wisata bahari yang telah banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Namun persoalan sampah masih menjadi masalah besar,apalagi kesadaran masyarakat dan wisatawan untuk tidak lagi membuat sampah sembarang masih rendah. Sehingga ketika sampah telah menumpuk menimbulkan permasalah baru.

"Namun jika adanya kesadaran masyarakat dan wisatawan untuk membuang sampah pada tempatnya. Serta adanya masyarakat yang mampu melakukan pengelolaan sampah yang tepat menjadi memiliki nilai jual maka permasalahan sampah sedikitnya bisa diatasi," ujarnya

Didampingi anggota lainnya Dra Jupriani, Drs Afqhal dan Rahmanelli menambahkan masyarakat khususnya yang berada di kawasan Mandeh, harus diberikan pemahaman dan motivasi untuk bisa mengubah masalah yang ada di daerah menjadi pendapatan. Salah satunya masalah sampah agar mampu diubah menjadi produk memiliki nilai ekonomi tinggi. Produk olahan sampah bisa menjadi oleh oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Mandeh.

Menurutnya banyak bahan bahan yang dibuang oleh masyarakat yang bisa diolah seperti botol minuman, plastik, bungkusan hingga tanaman yang tumbuh subur, namun tidak merusak alam dan masih mempertahanan kearifan lokal daerah tersebut.

"Kegiatan ini sudah yang kelima kali dilaksanakan mulai dari memberikan pemberdayaan memilih sampah dan menjadikan aneka kerajinan diantaranya bros, sapu lidi hias, sanggul, wadah jarum dan membuat tirai," ujarnya

Dijelaskannya kegiatan ini diharapkan memiliki kemampuan untuk membuat inovasi baru terutama dalam pengelolaan sampah dan mengubah sampah menjadi rupiah.