PPL Turun Ke Lapangan Serap Aspirasi dan Kebutuhan Petani

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Jumat, 11 Oktober 2019 | 18:05 WIB - Redaktur: Tobari - 290


Painan InfoPublik - Para tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada di kecamatan diminta rutin turun ke lapangan menyerap aspirasi dan kebutuhan petani di wilayah tugasnya.

"Dalam artian, PPL itu tidak hanya duduk di belakang meja, tetapi terjun langsung ke lapangan," kata Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Ir.Nuzirwan N, MT, Jumat (11/10).

Menurutnya, tenaga PPL menjadi ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan, dan yang paling memahami kebutuhan dan kondisi petani.

Oleh karena itu, tenaga penyuluh pertanian mesti sering turun ke lapangan melaksanakan fungsi secara profesional. Sedangkan tujuan utama pembangunan pertanian adalah meningkatkan kualitas hidup petani agar sejahtera lahir dan batin.

PPL sebagai ujung tombak pembangunan pertanian juga berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional pada unit organisasi instansi pemerintah.

"Oleh karena itu, mereka hendaknya selalu berupaya agar petani mau dan mampu berswadaya untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," katanya.

Keberhasilan di sektor pertanian tanaman pangan sangat ditentukan oleh pembinaan sumberdaya manusia yang berada pada pusat kegiatan usaha tani minimal tingkat kecamatan.

Dalam hal ini, fungsi Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) juga amat penting dan strategis sebagaimana yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dikatakan, sistem penyuluhan diarahkan pada penataan ketenagaan penyuluh, penguatan kelembagaan, peningkatan mutu penyelenggaraan penyuluh, membangun sarana dan prasarana serta penyediaan anggaran penyuluh sesuai kebutuhan.

Sedangkan tugas dan fungsi Kantor BPK, antara lain menyusun progam penyuluhan kecamatan, menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan dan pasar.

Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha. Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani.

Berikutnya, melaksanakan kaji tindak yang sesuai dengan spesifik lokalitas, terangnya. (MC Pessel/toeb)