:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 26 September 2019 | 10:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 309
Kubu Raya, InfoPublik – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka Seminar Wawasan Kebangsaaan yang digelar Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kubu Raya di Gardenia Resort and Spa Kubu Raya, Rabu (25/9/2019).
Seminar diikuti 160 pelajar dari delapan SMA/sederajat se-Kecamatan Sungai Raya. Bupati Muda menerangkan, wawasan kebangsaan Indonesia adalah pandangan tentang persatuan, kesatuan, dan kebersamaan dari manusia Indonesia dengan berbagai latar belakang. Ragam perbedaan tersebut berada di bawah satu pemerintahan yaitu pemerintah Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
“Wawasan kebangsaan memiliki arti penting dalam rangka lebih mempertebal rasa kebangsaan serta meningkatkan semangat kebangsaan,” kata Muda Mahendrawan dalam sambutannya.
Muda mengatakan seminar kebangsaan perlu terus dilakukan. Bahkan di sekolah-sekolah di Kabupaten Kubu Raya melalui berbagai bentuknya. Yakni menyesuaikan era saat ini yang merupakan era digital milenial yang serba cepat.
“Sekolah-sekolah harus cepat dengan peka memahami situasi. Untuk mengantisipasi segala serangan-serangan yang mendistorsi rasa cinta terhadap daerah dan Indonesia,” katanya.
Menurut Muda, rasa kebanggaan terhadap negara harus dibangkitkan kembali. Ia mengingatkan para pelajar bahwa Kabupaten Kubu Raya juga terbentuk untuk Repulik Indonesia. Cara berpikirnya adalah kebangsaan dengan slogan “Dari Kubu Raya untuk Indonesia”. Tantangan generasi saat ini, ujar Muda, adalah teknologi dan informasi.
“Generasi saat ini jauh berbeda dengan generasi yang belum tergantung pada teknologi dan informasi dan masih membutuhkan orang banyak atau ruang publik,” sebutnya.
Muda menerangkan, sebagaimana pasal 30 Undang-Undang Dasar 1945, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara sebagai sebuah negara kebangsaan. Namun, ia menyayangkan saat ini rasa kebangsaan tersebut mengalami degradasi.
“Yang terjadi saat ini adanya tanda-tanda kemerosotan rasa, paham, dan semangat kebangsaan,” ujarnya.
Muda menjelaskan hal itu dapat dilihat dari sejumlah indikasi. Seperti menonjolnya kepentingan kelompok dan golongan sendiri dengan mengorbankan kepentingan bangsa dan negara. Selain itu menguatnya kembali semangat primodialisme dan mengemukanya gejala pemaksaan kehendak mayoritas terhadap minoritas.
“Termasuk melunturnya budaya menghormati simbol negara, mencontoh budaya asing lalu menghujat budaya sendiri, dan memudarnya asas satu wilayah nusantara,” tambahnya.
Muda berharap kegiatan seminar wawasan kebangsaan dapat makin menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air dan jiwa patriotisme serta dan nasionalisme guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kubu Raya Tugiono mengatakan, seminar kebangsaan dengan melibatkan para pelajar SMA/sederajat bertujuan meningkatkan wawasan dan kesadaran sebagai bangsa Indonesia yang besar dan multikultural. Selain itu, juga untuk mewaspadai berbagai faktor yang dapat mengancam kokohnya pilar-pilar kebangsaan Indonesia.
“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan wawasan kebangsaan sebagai bangsa Indonesia dengan berprestasi dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia serta menjaga keutuhan NKRI dengan semangat bineka tunggal ika,” imbuhnya.
Turut hadir pada seminar tersebut Kasubdit Karakter dan Wawasan Kebangsaan Direktorat Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri RI Hartono selaku narasumber. (MC KubuRaya/ird/eyv)