:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Senin, 2 September 2019 | 14:05 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 523
Subulussalam, InfoPublik - Jajaran Pemerintah Kota Subulussalam dan pelajar dari Tingkat SD hingga Perguruan Tinggi mengikuti upacara Hari Pendidikan Daerah ke- 60 Tahun 2019 Tingkat Kota Subulussalam, Walikota Subulussalam H. Affan Alfian sebagai Inspektur Upacara, bertempat di Lapangan Beringin Subulussalam, Senin (2/9).
Komandan Upacara adalah Dasar Wasiso, S. PdI Kepala SMAN Longkib. Sebagai perwira upacara Abdurrahan, S. PdI Kasi Tendik Dinas Pendidikan, pembaca UUD 1945 Fahna Traya S.Pd, Obade dari SMKN Penanggalan dan Pengibar Bendera Merah Putih dari SMAN I Simpang Kiri.
Sambutan Gubernur Aceh Plt. Nova Iriansyah yang dibacakan Inspektur Upacara menyampaikan Hari Pendidikan Aceh yang diperingati setiap tahun, tentu bukan hanya sekedar seremoni yang diwarnai dengan upacara belaka. Lebih dari itu, hari pendidikan ini harusnya menjadi momentum untuk mengevaluasi diri, sejauh mana pencapaian pendidikan yang kita raih selama ini, sebutnya.
Melalui momentum Hari Pendidikan Aceh ini pula, kita perkuat tekad untuk dapat melahirkan generasi muda Aceh yang cakap, religius, kreatif, inovatif, inventif, pekerja keras, berdaya saing tinggi, serta memiliki karakter keacehan yang kental. Dengan generasi muda yang berkualitas, insya Allah kita akan mampu membawa perubahan menuju “Aceh Hebat” di masa mendatang, ucapnya.
Mengingat pentingnya pembangunan sektor pendidikan untuk membangun Aceh, maka Pemerintah Aceh menempatkan pendidikan sebagai salah satu prioritas pembangunan dalam RPJMA 2017-2022, Melalui Program “Aceh Carong” Pemerintah Aceh bertekad untuk mewujudkan generasi Aceh mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional, yang dicapai melalui pendidikan berkualitas.
Program ini bisa terwujud jika seluruh elemen masyarakat mendukung sepenuhnya, terutama para pemangku jabatan berwenang. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin, dan saling bersinergi dengan lembaga terkait khususnya dalam membangun Pendidikan di Aceh.
Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Aceh tidak hanya mengalokasikan anggaran pendidikan sekitar 20 persen dari APBA, tapi juga diperkuat pula dengan dukungan dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA).
Kita patut bersyukur bahwa ikhtiar yang telah kita jalankan selama dua tahun lebih ini mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan, di mana Pendidikan Aceh telah menampakkan geliatnya di tingkat nasional. Diantaranya pada tahun 2018, sejumlah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Aceh meraih predikat terbaik pertama pada 6 kategori.
Prestasi ini merupakan hasil yang sangat membanggakan karena pada lomba GTK berprestasi tingkat nasional, Aceh berhasil masuk 3 besar dari 34 Provinsi di Indonesia. Pada tahun yang sama, Guru dan Tenaga Kependidikan dibawah Kementerian Agama Aceh juga berhasil meraih juara umum dalam Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tingkat nasional tahun 2018.
Sementara itu, hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) juga menorehkan prestasi yang sangat memuaskan. Alhamdulillah Aceh di tahun ini berhasil menempati 5 besar dari 34 Provinsi di Indonesia dari sisi jumlah pelajar yang diterima di perguruan tinggi melalui jalur seleksi SNMPTN, bahkan, hampir di semua PTN terbaik di Indonesia ada pelajar dari Aceh, demikian juga pada tahun 2018 yang lalu.
Nova menambahkan pada tahun 2018, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh juga telah mengirimkan sebanyak 10 (Sepuluh) orang siswa-siswi SMK Penerbangan Aceh termasuk Guru SMK Penerbangan, untuk menjalani program magang di pabrik Pesawat Terbang Boeing yang dipusatkan pada Everett Community College di Seattle, Washington Amerika Serikat.
Ini merupakan modal awal untuk mengembangkan lebih jauh sektor kedirgantaraan Aceh suatu saat nanti. Sedangkan akhir tahun 2017 yang lalu, Pemerintah Aceh juga telah mengirimkan sejumlah guru dan siswa SMK ke PT. Innovam yang berkantor pusat di Negara Belanda untuk mengikuti pelatihan otomotif Multibrand bertaraf Internasional.
Di samping itu, pada tahun 2019 ini, hasil kelulusan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA, SMK, dan MA, Aceh mengalami kenaikan secara signifikan. Terutama hasil Ujian Nasional khusus SMK, yang mana, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya Aceh berada pada posisi juru kunci yaitu urutan ke-34 dari 34 Provinsi di Indonesia, sekarang meningkat menjadi peringkat ke-27 secara nasional.
Prestasi gemilang lainnya adalah perolehan nilai tertinggi hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK dan MA, di mana ada tiga puluh satu (31) orang siswa yang meraih nilai 100, jauh meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya tiga (3) orang siswa.
Baru-baru ini Provinsi Aceh juga berhasil merebut enam gelar juara di tingkat nasional pada event Apresiasi GTK PAUD dan DIKMAS dan memperoleh lima besar secara nasional, dalam tahun yang sama sejumlah siswa SMA juga mempersembahkan enam medali di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), dan empat medali dipersembahkan oleh siswa SMK pada ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) yang dilaksanakan di Jogyakarta.
"Meski demikian, kita menyadari bahwa pencapaian ini belumlah cukup untuk kita merasa puas apalagi membanggakan diri, sebab pencapaian itu masih jauh dari harapan kita semua. Perlu pembenahan dan penguatan yang lebih komprehensif dalam membangun sistem pendidikan di daerah melalui berbagai program peningkatan mutu yang berkesinambungan", pungkas Nova.
Agar hal tersebut berjalan dengan baik, maka para pihak terkait, seperti Kepala Dinas Pendidikan, kepala sekolah, guru, pengawas sekolah, komite sekolah, manajemen penyelenggara, dan masyarakat harus dapat meningkatkan peran dan tanggung jawabnya sesuai dengan kedudukan dan tupoksi masing-masing.
Pemerintah Aceh siap melakukan yang terbaik dalam mendukung langkah percepatan di bidang pendidikan ini. Serta akan memberikan reward yang pantas kepada mereka yang berprestasi cemerlang di bidang pendidikan. Pemerintah Aceh juga telah membentuk 20 cabang dinas pendidikan di Kabupaten/Kota guna mendukung mutu pendidikan daerah, termasuk juga terus memberikan pelatihan bagi peningkatan mutu guru agar memiliki kompetensi yang tinggi.
"Harapan kami sebagai Kepala Daerah, dalam tiga tahun ke depan kualitas pendidikan Aceh mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional," lanjut Nova.
Diakhir sambutannya Nova mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama pegiat pendidikan dan masyarakat yang telah mendukung penguatan sektor pendidikan di daerah ini. Semoga kerja sama yang baik ini dapat ditingkatkan, sehingga dapat saling bahu-membahu menyukseskan Program “Aceh Carong” dan “Aceh Meuadab” di Nanggroe Aceh tercinta ini, ungkapnya.
Affan selaku Irup menambahkan dalam kata sambutannya bahwa ia mendukung penuh program yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Subulussalam dalam upaya untuk meningkatkan pendidikan di Kota Subulussalam. Diantara programnya antara lain melakukan finger print untuk para guru, penataan dan pemerataan guru.
Dalam kesempatan itu juga disela-sela upacara Walikota meresmikan pemasangan stiker kendaraan dinas, launching penggunaan finger print, juga menyerahkan piagam penghargaan siswa berprestasi tingkat nasional.
Antara lain, Izadhihe siswa SMPN I Simpang Kiri Juara Mata Lomba Cipta Puisi pada Festval Literasi Sekolah Tingkat SMP tahun 2019, Liyati Siswi SMKN I Rundeng Juara Mata lomba menyanyi Solo pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMK Tahun 2019.
Hendisman Baulolo Siswa SMAN Unggul Subulussalam juara Cabang Meme Tahun 2019 pada Festival Literasi Sekolah (FLS) Tingkat SMA, May Sandra Charona Siswi SMAN Unggul Sbulussalam Juara Cabang Cipta Syair Tahun 2019 pada Festival Literasi Sekolah (FLS) Tingkat SMA. Rangkaian upacara ditutup dengan penampilan tarian massal oleh sanggar tari dari SMAN I Simpang Kiri.
Turut hadir antara lain, Wakil Walikota, Ketua DPRK Sementara dan anggota, Dandim, Ketua MPU, Ketua Mahkamah Syariah, Perwakilan Kejaksaan, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kota Subulussalam, Asisten, Kepala SKPK, Camat, Kepala Sekolah.