:
Oleh MC KAB KARANGANYAR, Kamis, 30 Mei 2019 | 17:32 WIB - Redaktur: Juli - 620
Karanganyar, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, Jawa Tengah menutup Tempat Pembuangan Sampah sementara (TPS) di dua lokasi, yakni TPS Jongke dan TPS Jengglong, sedangkan satu TPS lagi di Nglanu, Kecamatan Tasikmadu dipindah dengan lokasi yang lebih baik.
Penutupan itu dilakukan karena komitmen pemerintah untuk membebaskan Karanganyar dari tumpukan sampah, nantinya akan ada tiga unit mobil yang berkeliling mengambil sampah di lingkungan masyarakat. "Ini komitmen Pemkab mengatasi sampah di daerah perkotaan,” papar Bupati Karanganyar Juliyatmono usai melakukan penutupan dua TPS dan 1 TPS dipindah di TPS Jongke, Karanganyar Kota, Kamis (30/5/2019).
Dia menambahkan, mobil yang mengambil sampah di kota itu akan dibawa ke TPS Sukosari. Rencana setelah lokasi ditutup akan dipergunakan untuk perluasan parkir atau ruang publik.
Menurut Bupati, sampah ini seperti teroris, karena semua tidak mau sampah dan membuang sampah secara sembarangan. Pihaknya juga meminta kelurahaan untuk menyosialisasikan pemungutan sampah ke rumah tersebut.
“Sampah di sejumlah tempat akan menimbulkan cek-cok atau ribut dengan tetangga yang lain. Makanya kami minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan jadwal waktu pengambilan sampah ke warga sehingga tidak ada tumpakaan sampah,” imbuh dia.
Dia menjelaskan, untuk pengelolaan sampah di Desa sudah dilakukan MOU dengan Pemerintah desa, yakni sampah selesai di tingkat desa masing-masing. Hanya saja, pihaknya akan memberikan sarana dan prasana atau fasilitas sehingga bisa diselesaikan dengan baik di desa. “Kami sudah deklarasi sampah tuntas di desa. volume tidak terlalu banyak bisa diolah, yakni dengan menyerap tenaga kerja,” tambah Juliyatmono.
Kepala DLH Karanganyar Edy Yusworo mengatakan, penutupan dan pemindahaan lokasi TPS ini merupakan program Pemkab Karanganyar. Sanitasi total berbasis masyarakat harus menutaskan sampah. “TPS yang ditutup di Jongke dan Jenglong, sedangkan di TPS Nglanu dipindah,” ungkap Edy. (mckaranganyar/hery setiawan)