:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Jumat, 26 April 2019 | 05:06 WIB - Redaktur: Juli - 855
Semarang, InfoPublik - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang bakal menampilkan warak raksasa dalam prosesi Dugderan. Warak setinggi enam meter tersebut akan ditampilkan dalam kegiatan tersebut, Sabtu (4/5/2019).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari mengatakan, gelaran dugderan tahun ini akan menampilkan warak raksasa untuk membuat kesan berbeda dari gelaran sebelumnya. Apalagi biasanya saat tradisi dugderan ini menghadirkan sejumlah patung warak dari setiap kecamatan.
“Kali ini kami akan menghadirkan kejutan berupa warak raksaksa setinggi enam meter. Warak ini merupakan sponsor dari perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI),” kata Iin, sapaan akrabnya, Selasa (23/4/2019).
Iin menerangkan, saat ini warak tersebut tengah dipersiapkan dan dibuat. Ditanya di mana warak tersebut dibuat dia belum mau membocorkannya.
“Kita tunggu saja dan lihat dalam acara dugderan nanti,” imbuhnya.
Adapun arak-arakan dugderan akan dimulai dari Balai Kota Semarang, menuju Masjid Kauman Semarang, dan dilanjutkan hingga Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
“Prosesinya upacara di Balai Kota, lalu arak-arakan ke Masjid Agung Semarang. Di sana ada prosesi sebentar, dilanjutkan ke MAJT dan disambut oleh Pemerintah Provinsi,” bebernya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan sekitar 400 pedagang kaki lima yang akan meramaikan tradisi dugderan di sepanjang Johar, Jalan Agus Salim, dan sebagian Jalan Pemuda.
Fajar sudah berkoordinasi dengan Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ) dan Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) terkait pedagang yang bakal mengisi untuk berjualan saat Dugderan.
Dinas Perdagangan juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Polrestabes Semarang, dan Satpol PP untuk merekayasa lalu lintas. Tahun lalu memang sepi, karena pada saat itu Pasar Yaik baru saja dibongkar.
"Tapi saya yakin dugderan tahun ini akan lebih ramai dan lebih sukses. Kami akan melakukan penataan PKL, karena sifatnya menyambut Ramadan, silakan pedagang yang mau berjualan, sebanyak-banyaknya yang penting tertib. Dugderan tidak ada masalah dan tidak mengganggu revitalisasi Pasar Johar yang hingga kini masih berlangsung,” tandasnya.