:
Oleh MC KAB LAMPUNG TIMUR, Rabu, 10 April 2019 | 21:59 WIB - Redaktur: Juli - 505
Way Jepara, InfoPublik - Agus, warga Desa Braja Sakti, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, sukses membudidayakan lebah jenis Lanceng.
Berkat usaha keras dan kegigihannya kini budi daya lebahnya menjadi bahan penelitian para mahasiswa dari universitas WIN Jambi, bahkan dari luar Negeri seperti Malaysia, Jerman, Inggris Thailand, dan Belanda.
"Budi daya Lebah ini menjadi bahan studi banding dan penelitian untuk kualitas madunya," kata Agus saat ditemui di tempat budi daya lebah lanceng di Desa Braja sakti.
Dia menuturkan, budi daya lebah lanceng ini dapat menghasilkan madu setiap sebulan sekali, setiap panen para koloni lebah mampu menghasilkan 10 liter madu bahkan lebih. Berkat usahanya ini, Agus juga dipercaya untuk memberikan pelatihan-pelatihan di bidang madu.
Selain itu, dia juga menjadi seorang Dosen jarak jauh di universitas WIN Jambi. Menurut Agus, dalam produksi madu ini faktor cuaca juga sangat memengaruhi hasil produksinya.
"Jika Musim hujan lebah-lebahnya juga kurang berproduksi, dan cenderung berkumpul di dalam sarangnya yang terbuat dari batang pohon yang dilubangi, jika musim panas mereka bisa berproduksi," ujarnya.
Setiap satu mili madu dihargai 1.000 sampai 2.000 rupiah, yang dikemas dengan botol-botol kecil dengan ukuran 150 mili, 250 sampai ukuran botol 500 mili.
Agus mengatakan, selain madu yang kormersil, ada juga madu yang digunakan untuk bahan kemoterapi bagi para penderita struk, diabetes, asam urat dan mampu meregenerasi sel dalam tubuh.
"Saya juga mengembangkan usaha saya ini di daerah Muara dua Palembang dan Lampung Selatan, dan pernah dikunjungi menteri kehutanan," ujarnya.