Desa Sukasenang Banyuresmi Deklarsikan Bersih Dari Narkoba

:


Oleh MC KAB GARUT, Rabu, 27 Maret 2019 | 08:29 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 376


Garut, InfoPublik - Pergerakan Anti Napza Nusantara (PANNA) Kabupaten Garut, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut dan Sat Narkoba Polres Garut menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) bertempat di Aula desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Selasa (26/3/2019).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Forkopim Kecamatan Banyuresmi tersebut, dibawah arahan BNNK Garut dan Sat Narkoba Polres Garut dilangsungkan Fakta Integritas dan Penyataan Sikap dari masyarakat Desa Sukasenang untuk bertekad dan menolak Narkoba di wilayahnya. 

Kepala desa Sukasenang, Iwan Ridwan, mengatakan diadakannya sosialisasi ini artinya ini sebuah pendidikan dan pembelajaran bagi masyarakat tentang bagaimana bahayanya dan peredaran Narkoba.

“Sehingga bisa mendeteksi dari awal gejala-gejala yang mungkin saja di desa kita ada. Karena, masyarakat masih awam seperti apa sih narkoba itu, seperti apa sih bentuknya tadi kan oleh Pengurus PANNA, BNN dan Sat Narkoba dijelaskan sampai dengan jenis dan ciri-ciri hingga masyarakat menjadi tahu,” ungkap Kades Sukasenang.

Iwan berharap, dengan adanya Sosialisasi dan Deklarasi Desa Bersinar yang melibatkan Ketua RT/RW, LPM, BPD dan Karang Taruna, semoga masyarakat akan terhindar dari bahaya narkoba dan nyatakan perang terhadap narkoba.

Sementara ditempat yang sama, Ketua DPD PANNA Kabupaten Garut, Igie N Rukmana S Kom menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengajak dan memberdayakan masyarakat di desa untuk lebih berperan aktif dalam perang melawan narkoba dan mampu mempersempit ruang gerak sindikat narkoba.

“Untuk menanggulangi masalah narkoba, selain operasi penangkapan oleh jajaran BNN dan Sat Narkoba, ada upaya pencegahan salah-satunya melalui pembentukan Desa Bersih Narkoba. Kami siap membantu dengan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba,” ungkap Ketua DPD PANNA Garut.

Ditambahkan, para perangkat desa baik RW hingga RT adalah Garda terdepan dalam menjadi pelopor dalam menyampaian informasi kepada masyarakat, deteksi dini penyalahgunaan narkoba.

“Karena temuan potensi penyalahgunaan narkoba pastinya berasal dari bawah lingkungan masyarakat terkecil. Saya minta kepada masyarakat untuk peka dan aktif dalam mengawasi serta lakukanlah pencegahan terhadap kejahatan maupun peredaran narkoba di wilayahnya masing-masing,” tandas Igie.

Kata Igie, sampai saat ini baru Desa Sukasenang Kecamatan Bayuresmi yang mendeklarasikan diri sebagai Desa Bersinar. Mudah-mudahan kegiatan ini, imbuhnya, bisa diikuti oleh desa-desa lain atau kelurahan yang ada di Kabupaten Garut, pungkasnya.

Sementara Staff BNNK Garut, Kania menyampaikan, sebanyak 2,2 persen dari total 262 juta jiwa penduduk Indonesia terkontaminasi narkoba. Suatu negara dinyatakan darurat narkoba jika 2 persen penduduknya telah mengkonsumsi narkoba. Melalui Desa Bersinar ini, BNN mengharapkan muncul ketahanan yang kuat dari desa untuk menangkal ancaman narkoba.

“Artinya kondisi saat ini sudah fase darurat narkoba. Artinya, salah satu upaya memerangi peredaran narkoba dengan gencar mensosialisasikan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba atau lebih dikenal dengan P4GN,” ungkap Kania.

Kania menambahkan, komitmen Desa Sukasenang menyatakan perang melawan narkoba dengan mendeklarasikan diri sebagai Desa Bersinar ini hebat dan patut dicontoh, pujinya.

Tak cukup sampai di situ, KBO Sat Narkoba Polres Garut, AKP Tri Harsono SH menegaskan, jajarannya juga bermitra dan berkoordinasi dengan beberapa pemerintah desa guna mendeklarasikan Desa Bersih Narkoba atau Desa Bersinar.

Tri menekankan, Desa Bersinar tak sekadar deklarasi semata, tapi membutuhkan komitmen kuat mulai dari aparat desa hingga seluruh warga desa.

“Di Garut, ada beberapa desa yang dinilai rawan peredaran narkoba. Terutama desa yang lokasinya berbatasan dengan kabupaten lain. Ini yang kita prioritaskan. Karena kepolisian tak mungkin dapat memberantas narkoba tanpa adanya dukungan warga,” jelasnya.(Humas Diskominfo Garut/Eyv)