Badung dan Cina, Tingkatkan Kerjasama di Sektor Pariwisata

:


Oleh MC KAB BADUNG, Selasa, 19 Maret 2019 | 07:53 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 342


Mangapura, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Badung melakukan kerjasama dengan Pemerintah Cina untuk meningkatkan hubungan di segala bidang terutamanya di sektor pariwisata.

Menurut Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, isu paket wisata murah yang merebak baru-baru ini, berdampak pada kunjungan wisatawan Cina/Tiongkok ke Bali terlebih ke Kabupaten Badung. "Dengan kerjasama ini diharapkan berdampak positif bagi meningkatnya kunjungan wisatawan Tiongkok ke Badung-Bali."Kata I Ketut Suiasa saat menerima Wakil Konsulat Jendral (Konjen) Cina untuk Indonesia Chen Wei di Sanur, Jumat (15/3/2019).

Selain itu, Suiasa mengungkapkan, pertemuan ini sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan baik antara Pemerintah Cina dengan Pemerintah Kabupaten Badung khususnya mengenai peningkatan kunjungan wisatawan.

Kedatangan Beliau ke Bali ini juga dalam rangka merecovery kejiwaan di Bali-Badung dengan wisatawan Cina yang waktu ini terdapat isu yang kurang bagus yaitu paket wisata murah sehingga tidak terjadi suatu traumatis bagi pihak-pihak maupun wisatawan Tiongkok untuk takut, khawatir dan ragu berkunjung ke Badung.

"Pada intinya ini adalah hal kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan. Mari kita recovery semua kejiwaan itu dan kita lakukan upaya peningkatan untuk itu, " terangnya. 

Suiasa berharap Pemerintah Cina siap melakukan hubungan kerjasama "sister city" dengan pemkab Badung di segala bidang, terlebih di sektor pariwisata. "Kami kira kerjasama sister city ini sangat tepat dilakukan oleh kedua daerah, " terangnya.

Selain upaya tersebut, Suiasa juga siap membangun kerjasama Bussines to Bussines, sehingga dapat menguntungkan pengusaha pariwisata. Ia ingin membangun sinergi dan komunikasi yang baik pula dengan sektor swasta untuk membangun pariwisata berkelanjutan.

"Sinergi antara pemerintah dengan pihak swasta juga penting dilakukan. Dwi partit inilah yang akan mampu menciptakan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Sehingga terciptanya sistem dan pola pariwisata yang pragmentaris dan tidak sepotong-sepotong, " pungkasnya.