:
Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Selasa, 11 Desember 2018 | 14:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 572
Pekalongan, Info Publik - Kendati Kota Pekalongan berhasil menempati posisi ketiga terkait pengisian SIPD se-Jawa Tengah, bukan berarti Kota Batik tidak perlu berbenah. Pasalnya, masih ada beberapa persoalan-persoalan yang harus segera diperbaiki. Begitulah penjelasan dari SIPD Perwakilan Jawa Tengah, Bambang, yang hadir disela-sela Rapat Koordinasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah Semester II Tahun 2018, Senin (10/12/2018) pagi.
Adapun permasalahan-permasalahan seperti yang dipaparkan Budi. Diantaranya, sistem aplikasi yang belum sesuai harapan, hingga masih minimnya komitmen pengisian data SIPD. Ternyata, SIPD Kota Pekalongan masih punya masalah lain. "Di Pekalongan ini ditemukan username selalu lebih banyak daripada urusan yang dilaporkan," terang Bambang..
Artinya, bisa saja satu urusan itu ada dua username alias yang mengisi. Bambang mencontohkan, urusan kesehatan bisa ada dua lembaga, yaitu dari dinas dan pihak Rumah Sakit Bendan. Untuk itu perlu ada sistem yang mengintegrasi semua. Ihwal tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kominfo bisa mengambil peran disini. Bagian Litbang dan Monitoring, Pujianto, mengungkap akan mengadakan Profil Perangkat Daerah. "Nantinya untuk meningkatkan itu semua, kami akan ada Profil Perangkat Daerah. Dan sistemnnya nanti saya harap bisa terintegrasi dengan One Data Kota Pekalongan,"tutur Pujianto.
Menurut penjelasan Bambang, semua data yang dihimpun dari Kota/Kabupaten akan menjadi wewenang dan tugas provinsi. Ia pun menambahkan, aneh jika antara data dari provinsi dengan kota/kabupaten tidak sinkron. Jadi, harus ada sinergi antara keduanya. "Jangan sampai data yang diinput kota/kabupaten tidak sama dengan provinsi. Jadi harus benar-benar valid," pesan Bambang. Itu menunjang itu, pihak provinsi akan mengadakan e-data dan e-planning agar memudahkan pendataan.(MC Kota Pekalongan/Achmad Mahmudin/Dimas Arga/Eyv)