:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Rabu, 5 September 2018 | 06:07 WIB - Redaktur: Tobari - 373
Subulussalam, Info Publik - Sejumlah perwakilan tokoh lintas agama menghadiri silaturrahmi yang digelar oleh FKUB Kota Subulussalam sebagai moderatornya adalah Kepala Kantor Kemenag Kota Subulussalam Rislizar Nas, S. Ag, bertempat di Aula Kantor Kemenag Kota Subulusalam, Selasa (4/9).
Perwakilan yang diundang yakni pengurus FKUB, BKM Masjid Agung Kota Subulussalam, Para Kepala KUA, Tokoh Masyarakat, Ormas Keagamaan, beberapa Kepala Kampong, Perwakilan Kantor Kemenag, Penyuluh Agama, Harian Serambi/ Waspada/Portal.com/Harian Rakyat Aceh.
Perwakilan MPU, Ketua KNPI, Pemantau, tokoh perempuan, pimpinan Pondok Pesantren, Dai, tokoh agama, perwakilan Kesbangpol, tokoh Pemuda Muhammadiyah, Kepala Dinas Syariat Islam. Tema yang diusung dalam silaturahmi ini " membangun sinergitas dan kesepahaman antar umat beragama dalam menyongsong pilpres dan pileg 2019 “
Dari Forkopimda sekaligus pembicara yakni Sekda Kota Subulusalam H.Damhuri, SP. MM mewakili Walikota, Dandim 0118/Subulussalam Letkol Inf. Winarko, S. Ag. M. Tr (Han), Wakapolres Aceh Singkil Kompol Sutan Siregar, Kasi Datun Kejari Kota Subulussalam Debi Rinaldi, SH. MH dan Ketua FKUB Kota Subulussalam H. Ismail K, S. Pd. MM.
Sekda Kota Subulussalam H. Damhuri, SP. MM, mewakili Walikota, menyebutkan pileg dan pilpres adalah ajang pesta demokrasi yang patut kita sukseskan karena menjalankan konstitusi negara dan ini merupakan kali pertama pesta demokrasi sekaligus dalam satu waktu pileg DPRK Kota,/Provinsi, DPR, DPD dan pemilihan Presiden/Wakilnya.
Kita pahami bersama bahwa tujuan akhir kita bernegara adalah mensejahterakan bangsa dan rakyatnya bahagia dunia dan akhirat, jelas H. Damhuri.
Semua agama pasti mengajarkan kebaikan. Apabila sarana kita berdemokrasi ini dirusak maka hancurlah kita. Berbeda pilihan jangan membuat kita putus silaturrahmi antar keluarga, antar tetangga dan antar sejawat atau yang lebih luas satu bangsa, satu tanah air berbangsa dan bernegara.
Masing-masing diharapkan untuk menjaga kaidah, norma hukum dan kearifan, kata Sekda, dan menambahkan, hindari isu-isu adu domba atau hal-hal yang negatif yang bisa menghancurkan silaturrahmi kita, beda pilihan seperti mengalir air lae kombih saja, sambil tersenyum.
Satu tujuan kita " Subulussalam wajib aman dalam pileg dan pilpres 2019 “ semua kita bertanggungjawab untuk menjaga situasi yang aman dan damai bukan saja TNI/Polri, tegas H. Damhuri.
Menjawab tugas TNI menyonsong pileg dan pilpres, Dandim 0118/Subulussalam Letkol Inf. Winarko menegaskan bahwa TNI bersama Polri mengawal agar pelaksanaan berjalan lancar dan aman. Mata kami akan melihat setiap titik yang bisa mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi di tahun 2019.
Saat ini kita memantau perkembangan isu-isu yang bisa mengganggu keamanan termasuk isu hastag yang saat ini lagi membumi. “ TNI/Polri netral dalam pesta demokrasi,“ kata Dandim.
Wakapolres Kompol Sutan Siregar mengingatkan kita untuk bisa bijak menggunakan media sosial. Media sosial apabila tidak bijak menggunakannya maka menjadi ancaman terhadap ganggguan keamanan kita.
"Patroli polisi cyber terus memantau semua media sosial,” kata Kompol Sutan Siregar manfaatkan media sosial untuk hal positif atau lebih baik diam.
Sutan menjelaskan berdasarkan kaca mata Polri bahwa hakekat gangguan kamtibmas ada tiga level gangguan; pertama potensi gangguan, kedua, ambang gangguan dan ketiga gangguan nyata.
Potensi-potensi ganggguan itu kita inventarisir untuk dilakukan tindakan dan pencegahan agar gangguan-gangguan itu bisa ditangkal, ucap Waka Polres.
Kasi Datun Kejari Kota Subulussalam Debi Rinaldi, SH. MH mengatakan bahwa kejaksaan fokus pada penegakkan hukum terpadu atau gakkumdu pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019 termasuk saat pilkada Kota Subulussalam 2018. Pesannya kepada tokoh agama dalam setiap ceramahnya agar bisa memberikan kesejukan kepada umatnya.
Ketua FKUB Kota Subulussalam H.Ismail K, S.Pd.MM mengingatkan bahwa sinergi yang kita maksudkan adalah menyatukan kerjasama antar berbagai pihak untuk kegiatan positif.
FKUB sebagai wadah komunikasi antar tokoh agama di Kota Subulussalam diharapkan agar bisa didukung anggaran oleh Pemko agar fungsinya bisa terwujud, pintanya. Kota Subulussalam yang berpenduduk multi etnis, suku bangsa dan agama kondisinya relatif aman ini agar terus dijaga oleh semua pihak, tutur H. Ismail K.
Dalam sesi diskusi beberapa peserta yang hadir memberikan beberapa padangan diantaranya Ketua MPU Kota Subulussalam H. Azharuddin Paetek mengingatkan bahwa untuk menghindari potensi gangguan kuncinya “ yang mayoritas mengayomi minoritas dan yang minoritas menghargai mayoritas , “ ucapnya.
Disamping itu juga ia meminta umat non islam agar hasil buruan yakni babi agar dibungkus atau ditutup tanpa dilihat oleh umat muslim saat membawanya untuk menghindari potensi konflik termasuk pendirian rumah ibadah harus sesuai aturan hukum, tegas Ketua MPU.
Tokoh lainnya Sairun, S. Ag mengapresiasi FKUB telah menyelenggarakan kegiatan ini yang tujuan kegiatan tentunya untuk membangun komunikasi antar tokoh lintas agama.
Menurutnya salah satu masalah kita adalah “ komunikasi”, apabila komunikasi antar umat tidak baik maka bisa menimbulkan konflik. Maka mari kita junjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan bangsa karena ini adalah modal utama kita.
Ia juga menambahkan bahwa timbulnya gesekan di tengah masyarakat bisa juga diakibatkan kebijakan pemerintah dan ketidakadilan, tutur Sairun.
Sementara Ust.Usni mengingatkan bahwa suksesnya pileg dan pilpres 2019 berjalan aman dan damai agar pelaksananya seperti KPU, Bawaslu dan Pemerintah berjalan sesuai aturan, sang wasit harus adil jangan pula menjadi pemain dan tokoh lintas agama bisa memberi kesejukan ditengah umatnya.
Diakhir acara dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman tokoh-tokoh lintas Agama dalam menyongsong Pilpres dan Pileg Tahun 2019 yang ditanda tangani oleh Drs. Azharudin (Ketua MPU), Drs. M. Yakub (Asisten Pemerintahan), H. Ismail K (Ketua FKUB),Rislizar Nas (Kakan Kemenag),Pendeta D. Padang (Perwakilan Kristen Protestan),St. Robinson Situmorang (Perwakilan Kristen Katolik).
Bunyi Nota Kesepahamannya sebagai berikut, Kami tokoh - tokoh lintas agama mengimbau kepada masyarakat Subulussalam. Pertama. Selalu menjaga kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Kota Subulussalam yang sudah kita bina selama ini.
Kedua. Menjaga pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan Pilpres dan Pileg Tahun 2019 berjalan secara aman, nyaman dan damai di Kota Subulussalam.
Ketiga. Tidak menyuarakan isu-isu SARA, simbol-simbol agama yang bisa merusak kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Kota Subulussalam dalam menyongsong Pilpres dan Pileg Tahun 2019.
Keempat. Mengajak seluruh komponen masyarakat Kota Subulussalam mensukseskan Pilpres dan Pileg Tahun 2019 yang bermatabat dan berakhlak. (Mc Kota Subulussalam/toeb)