:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Jumat, 31 Agustus 2018 | 18:35 WIB - Redaktur: Tobari - 699
Subulussalam, Info Publik - Walikota Subulussalam H. Merah Sakti mengkritisi kiprah DPD II KNPI Kota Subulusalam dari periode pertama hingga kepengurusan periode 2018, diungkapkan pada pembukaan Musda II KNPI Kota Subulussalam, Jumat (31/8).
“ Militansi ketua dan pengurus KNPI DPD II Kota Subulussalam seharusnya bisa berbuat untuk Kota Subulussalam jangan hanya diam saja, “ sebut Walikota.
Banyak hal yang bisa diperbuat untuk kepentingan pemuda dan masyarakat Kota Subulussalam, kreativitas, inovasi itu perlu untuk diwujudkan. Pernah kita tantang untuk membuat perkebunan guna membiayai organisasi KNPI, alhasil hingga kepemimpinan sekarang program tersebut tidak terwujud.
Dikatakan bahwa KNPI itu mitra dan bersinergi dengan pemerintah daerah, namun KNPI tidak bisa memberikan publikasi hasil-hasil pembangunan. Padahal ketika dibutuhkan seharusnya hadir bukan malah mengkritisi pemerintah sebagaimana dilakukan oleh oknum pengurus KNPI, ucap Sakti.
Ada HGU, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kota Subulussalam namun KNPI tidak bisa bekerjasama dengan mereka. Jangan jadikan wadah KNPI seolah milik sendiri atau kelompok namun jadikan wadah ini perkumpulan pemuda.
Tanah telah kita sediakan dan gedung pemuda telah kita bangun, bukti bahwa pemerintah daerah peduli dengan pemuda, namun kepengurusan pemuda dari pertama hingga periode ini belum bisa berkomunikasi baik dengan kami selaku kepala daerah. “ Apakah karena ketuanya PNS atau karena saya seorang politikus ? “ katanya.
Hal inilah menjadi tuntutan kepengurusan DPD II KNPI hasil Musda IV 2018., “Pilihlah ketua yang memiliki militansi kerja bukan orientasi materi , “ harap Walikota.
Diakhir sambutannya Sakti berpesan kepada pemuda yang tergabung dalam wadah KNPI untuk tetap kompak, bersatu walau ada perbedaan. Tunjukkan eksistensi pemuda untuk Subulussalam yang lebih baik, tutur Walikota.
Sementara Ketua DPD I KNPI Aceh Wahyu Saputra, SE dalam sambutannya mengingatkan kepada OKP yang tergabung dalam DPD II KNPI Kota Subulussalam bahwa tujuan Musda adalah menerima laporan pengurus yang lama sebagai tolok ukur kepengurusan yang baru, merumuskan kondisi internal organisasi, membuat rekomendasi perbaikan untuk pemda, serta memilih ketua dan pengurus baru.
Menurutnya, KNPI adalah mitra pemerintah maka eksistensinya harus bisa sinergi dengan pemerintah. “ KNPI harus bisa bergerak, inovasi, dan kreatif, kehadirannya bisa bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat Kota Subulussalam, “ kata Wahyu.
DPD I KNPI Aceh dalam program pemberdayaan pemuda telah bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintah Aceh termasuk dengan Baitul ‘Asyi di Makkah Saudi Arabia. Target kita di tahun 2019 sebanyak 300 pemuda Aceh bisa ke Makkah Al Mukarromah.
Wahyu menyebutkan di bulan Oktober 2018, DPD I KNPI Aceh akan mengadakan kongres pemuda seluruh Indonesia yang sebelumnya diadakan di Papua. Alhamdulillah pelaksanaan kegiatan tersebut telah didukung dan didanai oleh Pemprov Aceh.
Diharapkan nantinya DPD II KNPI Kota Subulussalam bisa berpartisipasi menjadi panitia dalam gelaran tersebut, pintanya.
Turut hadir, Dandim 0118 /Kota Subulussalam Letkol Inf. Winarko , S. Ag. M. Tr(Han), Kajari Kota Subulussalam Mhd. Alhanafiah Saragih, SH, Ketua PN Singkil Sayid Tarmizi, SH. MH.
Kasat Binmas Polres Aceh Singkil AKP Adriamus mewakili Polres, Anggota DPRK Subulussalam H.Ansari Idrus Sambo, SH. MM, Sekda Kota Subulussalam H. Damhuri, SP. MM, Kepala SKPK, Camat, Ketua OKP dan undangan lainnya. (MC Kota Subulussalam/toeb)