10 Bumdes Adakan Mou Kerjasama Pemanfaatan Hasil Hutan Berupa Rotan

:


Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Selasa, 22 Mei 2018 | 20:19 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Subulussalam, InfoPublik -  Sepuluh  Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melakukan penandatangan Mou kerjasama pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (rotan) dengan Koperasi Mutiara Jaya pimpinan Iskandar.

Penandatangan dilakukan pada kegiatan Training Of Trainer Hasil Hutan Bukan Program BCCPGLE KFW Kota Subulussalam, bertempat di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Kota Subulussalam Desa Lae Oram Kec. Simpang Kiri, Selasa  (22/5).

Asisten Keistiewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Lidin, SH, Presiden Program BCCPGLE KFW Kota Subulussalam  Andreas asal Jerman dan Vice Manajernya Khairul, anggota DPRK Subulussalam H. Luthan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu H. Firdaus, SE menyaksikan penandatangan tersebut.

Kesepuluh BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) adalah Bumdes Kuta Beringin, Bawan, Panji,  Batu Napal, Namo Buaya, Darul Makmur, Singgersing, Longkib, Binanga dan Pasir Belo.

Ketua Koperasi Mutiara Jaya Iskandar mengatakan program yang kita lakukan adalah untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu berupa rotan. Penguasaan keterampilan kerajinan dibidang ini kunci kita bisa memanfaatkan rotan.

Maka kegiatan Training Of Trainer Hasil Hutan Bukan Kayu Program BCCPGLE KFW Kota Subulussalam dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang I Tanggal 22 - 28 Mei 2018 dan Gelombang II 29 Mei - 3 Juni 2018. ” Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh Program BCCPGLE KFW Kota Subulussalam, ” ucap Iskandar.

Sementara Vice Presiden Program BCCPGLE KFW Kota Subulussalam Andreas menyebutkan kerjasamanya yang dilakukan dengan koperasi adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Kota Subulussalam  dibidang ketrampilan kerajinan rotan.

Apabila sudah mampu maka rotan ini bisa dimanfaatkan dan kelak menjadi produk unggulan Kota Subulussalm khususnya dan Aceh pada umumnya. "Bahkan potensi daerah terangkat begitu juga dengan perekonomian masyarakatnya," ungkap Andreas.

Asisten Keistiewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Lidin, SH Lidin, H  mengucapkan terima kasihnya kepada Kepala Program BCCPGLE KFW Kota Subulussalam dan jajarannya, Koperasi Mutiara Jaya yang telah peduli dan perhatian terhadap potensi daerah terutama pemanfaatan rotan.

Teringat ketika awal-awal pemko, kita juga dibantu oleh NGO asing asal Jerman yaitu Logica.  Program ini tentunya dapat membantu masyarakat Kota Subulussalam terutama di bidang keterampilan kerajinan. 

Dulu Kota Subulussalam adalah penghasil kayu kualitas ekspor seperti kayu kapur dan kayu damar, namun kita lupa bahwa suatu saat kayu akan habis akhirnya bisa kita rasakan saat ini kemampuan masyarakat dibidang ketrampilan kerajinan sangat kurang, ucapnya.

Melalui program ini berharap masyarakat Kota Subulussalam bisa kuasai ketrampilan kerajinan rotan dan perekonomiannya juga meningkat  bahkan nantinya menjadi produk unggulan. Pemko tentunya akan support dan membantu dalam berbagai hal untuk memajukan potensi kita,  tutur Lidin. (MC Kota Subulussalam/toeb)