Infrastuktur Jalur Mudik 2018 Lebih Siap

:


Oleh MC PROV JAWA TENGAH, Kamis, 17 Mei 2018 | 08:57 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 556


Semarang, InfoPublik – Infrastruktur jalur mudik dan balik Lebaran 2018 di wilayah Jawa Tengah siap dilalui. Bahkan kondisi jalan tol dari Brebes hingga Sragen jauh lebih baik dibanding masa mudik tahun-tahun sebelumnya, meskipun di beberapa ruas masih fungsional atau belum operasional.

Hal itu terungkap dalam rakor lintas sektoral dalam rangka operasi kepolisian terpusat “Ketupat Candi 2018” Polda Jateng, di Wisma Perdamaian Semarang, Rabu (16/5). Rakor bertema “Kita Sinergikan Kesiapam Pengamaman Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1439 H dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan yang Promoter Kepada Masyarakat”, dihadiri Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Drs Heru Sudjatmoko MSi, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Bakti Agus F, serta instansi terkait lainnya.

Plt Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko MSi menjelaskan, jalan tol dari brebes sampai Pemalang sudah operasional, kemudian ruas tol Pemalang – Batang- Semarang masih fungsional. Sementara, ruas Semarang-Salatiga operasional dan ruas Salatiga-Kartosuro fungsional. Sedangkan ruas Kartosuro-Sragen sebelum lebaran 2018 akan diresmikan oleh Presiden RI.

“Pendek kata, pada arus mudik dan balik Lebaran 2018 jalur tol di Jateng sudah bisa digunakan. Meski ada yang sudah operasional maupun yang fungsional atau kondisinya belum sempurna 100 persen. Oleh karena itu para pengguna jalan harus berhati-hati terutama di titik titik rawan kemacetan, seperti di Manyaran, Kota Semarang,” bebernya.

Tidak hanya kesiapan tol, menurut Heru, jalan pantura, tengah, dan selatan pun sudah siap dilintasi pemudik dari berbagai daerah, termasuk kesiapan jalur-jalur alternatif. Bahkan perbaikan jalan provinsi yang sedang dilakukan di beberapa daerah, antara lain ruas Pringsurat dan Banjarnegara akan selesai pada awal Juni 2018.

Selain persiapan infrastuktur jalan, lanjut dia, berbagai kebutuhan masyarakat saat menjelang hingga usai lebaran harus tercukupi. Seperti, kebutuhan armada pemudik baik jalur darat, laut, maupun udara, kesiapan Pertamina, serta Bulog dan Satgas Pangan. Kesiapan bahan bakar dan pangan harus benar-benar terjamin karena kebutuhan akan melonjak akibat mobilitas manusia sangat tinggi.

“Pemerintah harus berbagi tugas, saling koordinasi agar semua terintegrasi. Meskipun ramadan dan lebaran terjadi setiap tahun, namun semua harus dipersiapkan secara matang,” pintanya.

Dalam paparannya, mantan Bupati Purbalingga itu berharap pemerintah dan masyarakat bersama-sama menjaga keamanan wilayah dari berbagai gangguan saat lebaran. Terkait pengamanan masyarakat sampai tingkat desa, pihaknya berencana merevitalisasi keberadaan Forkopimda di tingkat kecamatan serta memperkuat sumber daya manusia di pemerintahan desa hingga rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).

“Terlebih saat ini marak teroris. Maka jika RT/ RW lebih dihidupkan maka pelaku teroris juga bisa saja akan lebih mudah diketahui, karena (Ketua) RT/ RW lebih gampang memantau warganya. Termasuk kesejahteraan dan kemiskinan akan diketahui lebih detail kalau RT dan RW diberdayakan,” harapnya.

Senada disampaikan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPPJN) VII Achmad Hery Marzuki. Menurutnya, fungsional tol di wilayah Jateng diberlakukan satu lajur saat mudik dan balik Lebaran mulai H-10 Lebaran 2018.

“Untuk fungsional tol di beberapa ruas kondisinya beton tipis, sehingga insya Allah tidak banyak debu seperti tahun lalu,” katanya.

Ditambahkan, ruas Batang-Krapyak sepanjang 75 kilometer merupakan fungsional paling panjang dibanding seksi lainnya, terutama ruas seksi 4. Daerah Ampelgading Kabupaten Pemalang sebagian sudah dibeton, dan kondisi saat ini jauh lebih siap dan bagus dibanding musim mudik 2017.

Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menambahkan, guna mewujudkan kelancaran arus mudik, kepolisian menyiapkan manajemen keselamatan dan kelancaran di jalan. Termasuk menyiagakan petugas gabungan antara Brimob dan Dinas Perhubungan, lengkap dengan armada PJR di jalur tol pada setiap lima kilometer.

Selain itu, jalur tol fungsional yang belum ada peneranganya akan diterangi dengan lampu dari Polres dan Polda yang jangkauannya sekitar 10 kilometer. Sehingga pemudik yang melintas pada malam akan merasa aman.

Tidak hanya pengamanan bidang transportasi, pihaknya juga meningkatkan pengamanan di simpul-simpul keramaian dari ancaman teroris dan gangguan kejahatan lainnya. Antara lain stasiun, bandara, objek wisata, dan tempat umum lainnya.

“Setelah kegiatan ini saya meminta para Kapolres dan Kaop yang tergabung dalam Operasi Ketupat 2018 segera melakukan simulasi mudik agar arus mudik 2017 berjalan lancar dan aman,”ujarnya.(MC.Jateng/Eyv)