:
Oleh MC PROV JAWA TENGAH, Kamis, 17 Mei 2018 | 08:55 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 560
Semarang, InfoPublik – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan satgas pangan melepas 20 truk boks berisi komoditas pangan di Halaman Kantor Gubernur ke sejumlah pasar di Kota Semarang dan kabupaten/ kota, Rabu (16/5).
Pelepasan armada tersebut sekaligus menandai dimulainya “Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP)” dalam rangka Ramadan dan Idul Fitri 1439 H/2018.
“Operasi tersebut dilaksanakan secara serentak hingga H+7 lebaran yg dimulai pada hari ini di seluruh Jateng, di 19 pasar dan melibatkan 284 pedagang serta 188 rumah pangan kita (RPK). Operasi pasar ini juga dilaksanakan di jaringan toko tani Indonesia dan e-waroeng,” terang Ketua Harian TPID Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah itu membeberkan, beberapa komoditas yang dijual melalui operasi pasar, antara lain beras medium, beras premium, minyak goreng, tepung terigu, dipasarkan di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Gerakan stabilisasi harga pangan dilakukan oleh TPID Jateng dan satgas pangan agar masyarakat mudah memperoleh akses terhadap komoditas pangan yang murah dan berkualitas, sehingga pasokan dan harga komoditas pangan dapat terkendali.
“Diharapkan inflasi di Jateng rendah serta harga pangan terjangkau oleh masyarakat. April lalu inflasi kita 0.004, tapi pada bulan Maret deflasinya juga 0.004. Jadi, minus plusnya itu sama. Untuk itu perlu kita jaga,” tuturnya.
Plt Gubernur Jateng Drs H Heru Sudjatmoko MSi menjelaskan masyarakat umumya memiliki tradisi, ketika Ramadan dan menjelang lebaran, mereka cenderung berbelanja lebih banyak, khususnya untuk kebutuhan pokok sehari-hari. Dia berpesan agar masyarakat dapat berbelanja sesuai kebutuhan, sehingga tidak terjadi inflasi.
“Jangan belanja berlebihan. Beri kesempatan saudara kita yang penghasilannya rendah atau pekerjaannya mungkin tidak tetap, apalagi mereka yang masih menganggur supaya bisa belanja dengan harga yang tidak usah naik terlalu tinggi. Ketika kita belanja berlebihan itu sudah bisa disebut asosial. Apalagi kalau menimbun, itu sudah termasuk kriminal,” tegasnya.
Kepala Bulog Divre Jateng Djoni Nur Ashari mejelaskan, saat ini pasokan komoditas pangan di Jawa Tengah memadai. Seperti pasokan beras sebanyak 65 ribu ton, gula 34 ribu ton, minyak goreng 500 ribu liter, dan tepung terigu 250 ribu ton.
“Alhamdulillah stok kita cukup. Beras kita masih ada 65 ribu ton dan pengadaan masih jalan terus. Saya kira tiga bulan ke depan masih ada. Gula kita punya 34 ribu ton, minyak goreng 500 ribu liter, tepung terigu 250 ribu ton. Permintaan itu meningkatnya rata-rata naik lima persen dari kebutuhan normal,” urainya.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Condro Kirono MM MHum yang turut hadir berpesan agar masyarakat meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Apabila mereka melihat hal-hal mencurigakan, segera melapor kepada pihak berwajib. Hal itu disampaikannya karena akhir-akhir ini muncul ancaman teror. Seperti ledakan bom bunuh diri yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Surabaya beberpa waktu lalu.
“Kalau ada hal-hal yang mencurigakan, asosial atau tidak pernah bermasyarakat, tolong diinfokan kepada kita. (Status) siaga I memang sudah tidak. Kesiapsiagaan tidak boleh berkurang,” urainya.(MC.Jateng/Eyv)