:
Oleh MC KAB KARANGANYAR, Senin, 2 April 2018 | 11:16 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 565
Karanganyar, InfoPublik - Menteri Sosial RI, Idrus Marham meminta warga untuk mengawal bantuan sosial yang telah diberikan oleh Pemerintah Pusat agar senantiasa tepat sasaran. Menteri Idrus juga menegaskan, penerima rastra saat ini tidak perlu menebus rastra dengan nilai tertentu. Jika kedapatan ada oknum yang meminta uang dengan alasan macam-macam, laporkan ke pihak berwajib.
Hal tersebut dikatakan olehnya saat memberikan bantuan sosial, Sabtu (31/3) sore, di Balai Desa Kebak, Kecamatan Kebak Karamat, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. “Elemen masyarakat saya minta untuk mengawal program bantuan pangan beras sejahtera (rastra, red) bagi masyarakat miskin,” kata Menteri Sosial, Idrus Marham.
Pada kesempatan itu, sebanyak 1.000 keluarga penerima manfaat (KPM), menerima secara simbolis bantuan rastra di tempat tersebut. Tak hanya itu saja, namun diserahkan juga bantuan untuk usaha mandiri bagi 10 penyandang tuna daksa senilai Rp50 juta dan bantuan untuk 12 penyandang tuna netra senilai Rp80 juta.
Untuk Pemkab Karanganyar yang diterima oleh Kepala Dinas Sosial Karanganyar, Agus Heri Bindarto menerima bantuan bagi 21 penyandang disabilitas Kabupaten Karanganyar senilai Rp133.100.000.
Menteri Sosial juga menegaskan,jika kedapatan ada oknum yang meminta uang dengan alasan macam-macam, laporkan ke pihak berwajib. “Setiap KPM mendapat jatah rastra 10 kilogram beras setiap bulan. Jangan sampai ada mengkhianati rakyat untuk mengambil keuntungan,” katanya.
Untuk penyaluran bantuan untuk warga miskin, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 sebagai basis data. Lalu untuk validasi pemutakiran data Kemensos menugaskan kepada pemerintah daerah sekali dalam enam bulan untuk melakukan penelusuran warga tingkat RT, untuk melihat langsung keberadaan dan kondisi penerima bantuan.
“Saya akan keliling ke beberapa daerah, untuk memastikan apakah masih ada warga miskin yang tercecer belum menerima bantuan tersebut. Terutama pemda yang belum aktif sepenuhnya melakukan validasi data,” katanya. (mc karanganyar/pd/Vira)