:
Oleh MC PROV JAWA TENGAH, Rabu, 21 Maret 2018 | 11:22 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 584
Magelang, InfoPublik – Permasalahan kesehatan di Jawa Tengah masih menjadi PR utama yang perlu mendapat perhatian serius. Karenanya, pemerintah terus mendorong masuknya investasi khususnya dalam membangun rumah sakit di daerah-daerah pelosok.
Sekda Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mengatakan Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah mencapai 88,58 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2017. Meski angka tersebut melampaui target SDG’s dengan target 90 per 100 ribu kelahiran hidup, namun jumlah tersebut masih terbilang tinggi. Di samping itu, penderita stunting juga masih sekitar 27 persen.
“Bicara kesehatan Provinsi Jawa Tengah masih banyak PR. AKI masih lumayan tinggi dan juga Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi. Selain itu, stuntingmasih ada 27 persen,” katanya saat memberikan sambutan pada acara Topping Off RSU Syubbanul Wathon, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Selasa (20/3).
Menurut Sekda, untuk mengatasi permasalahan kesehatan tersebut perlu banyak rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah pelosok. Sehingga dia mengapresiasi didirikannya RSU Syubbanul Wathon hasil dari kemitraan NU dengan Lippo Group.
“Keberadaan rumah sakit ini merupakan salah satu bentuk uluran tangan dari Lippo Group dan juga PBNU untuk masyarakat Tegalrejo dan sekitarnya. Paling tidak ada empat kecamatan nanti bisa bergabung di sini,” tuturnya.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan Jateng ini berharap kemitraan tersebut bisa menjadi percontohan masuknya investasi di bidang kesehatan yang dapat membantu mengurangi masalah kesehatan masyarakat di daerah-daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan.
“Pemerintah tentu akan berikan kemudahan-kemudahan terhadap investasi yang ada di daerah. Apalagi rumah sakit, perizinannya juga dibantu dipercepat,” ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Jateng, Puryono juga berencana merubah fungsi eks Bakorwil-bakorwil menjadi rumah sakit agar masyarakat bisa mudah mengakses dan mendapat manfaat dari layanan kesehatan.
“Kita tinggal mencarikan investor. Gedungnya ada, tanahnya ada tinggal kita rehab aja,” terangnya.
Sementara itu Pimpinan Yayasan Syubbanul Wathon KH M Yusuf Chudlori yang akrab disapa Gus Yusuf mengatakan kemitraan dengan Lippo Group dalam membangun RSU Syubbanul Wathon ini diyakini akan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan maksimal kepada masyarakat. Dia berharap kerjasama Lippo Group dengan NU ini dapat terus ditingkatkan dengan lebih banyak mendirikan rumah sakit di daerah-daerah yang masih minim pelayanan kesehatannya.(MC.Jateng/Eyv)