:
Oleh MC Kota Subulussalam, Jumat, 10 November 2017 | 17:53 WIB - Redaktur: Tobari - 837
Rundeng, Info Publik - Jajaran Pemerintah Kota Subulussalam bersama warga masyarakat menyaksikan peresmian Kampung KB Lae Souraya, Belukur Makmur, yang diresmikan oleh Walikota Subulussalam H. Merah Sakti, Kamis (9/11).
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kota Subulussalam Dr. Akmal Jawardi mengatakan, bahwa penunjukan Belukur Makmur sebagai Kampung KB dalam Kecamatan Rundeng ini, berdasarkan penilaian atas syarat dan kriteria tertentu.
Kampung KB merupakan salah satu bentuk miniatur penerapan program KKBPK dan program pembangunan lintas sektor terkait, demi mendorong percepatan pembangunan desa tersebut.
Menurutnya, dasar pelaksanaan pencanangan kampung KB ini berdasarkan Keputusan Walikota Subulussalam Nomor 188.45/215/2017 tentang Penunjukan Desa Pencanangan Kampung KB Kota Subulussalam Tahun 2017.
Ada 5 desa yang akan melaksanakan pencanangan Kampung KB di lima kecamatan dalam wilayah Kota Subulussalam. “Kelima kampung KB tersebut, meliputi Desa Belukur Makmur, Desa Suka Maju, Desa Sepang, Desa Subulussalam Timur, dan Desa Lae Ikan,” ungkap dr. Akmal.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih kepada Walikota Subulussalam yang telah mengundang dan membawa dirinya langsung ke tanah leluhurnya, Subulussalam.
“Pencanangan Kampung KB ini merupakan usaha kita bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyat, ikhtiar kita menuju keluarga yang bahagia,” katanya.
Kalau kita dapat merencanakan dan mengatur jarak kelahiran, anak dan ibunya pun akan sehat serta ayah pun pasti senang. Mungkin ada yang bertanya apakah mengatur jarak kehamilan bertentangan dengan agama, tentu tidak, (seraya ia membaca ayat-ayat Al Qur’an yang berkenaan denggan persoalan tersebut).
Dan program Kampung KB ini agar diterapkan juga kearifan lokalnya sesuai dengan amanah Wakil Gubernur Aceh saat ia dilantik. Misalnya menerapkan syariat islam dalam kehidupan sehari-hari disini.
“Sejak era Presiden Soeharto, telah dilakukan upaya pengurangan angka kelahiran yang tujuan utamanya adalah untuk mensejahterakan rakyat,“ ungkap Walikota Subulussalam H. Merah Sakti mengawali arahannya.
Dalam pencanangan Kampung KB harus melibatkan stakeholder dan lintas sektoral bahkan melibatkan ibu-ibu PKK, sehingga tujuan membangun keluarga yang mawaddah warohmah dan sejahtera, bisa terwujud.
“Program pembangunan harus terus berlajut bukan stop disini, siapapun pemimpinnya ke depan program yang pro rakyat harus terus berlanjut, sehingga rakyat tidak dirugikan,“ tutur Walikota Subulussalam.
Jajaran pejabat yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Wakil Walikota Drs. Salmaza, MAP, Ketua MPU Drs. Azharudin, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri, M. Pd, Anggota DPRK Subulussalam, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Dr. Akmal Jawardi, Ketua PKK Kota Subulussalam Hj. Sartina NA, SE. M. Si. (MC Subulussalam/toeb)