:
Oleh MC Kota Subulussalam, Kamis, 9 November 2017 | 07:57 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 719
Penanggalan, InfoPublik – Kepala Kampong se-Kecamatan Penanggalan, Mukim Penanggalan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita dan elemen masyarakat mengikuti pembukaan observasi yang dilakukan Walikota Subulussalam terkait pemekaran Kecamatan Lae Kombih, bertempat di halaman Puskesmas Jontor, Rabu (8/11).
Mewakili Panitia Pemekaran Kecamatan Lae Kombih Nasrul Padang dihadapan Ketua Tim Observasi dan peserta yang hadir mengatakan bahwa tujuh kampong aliran lae kombih telah lama bercita-cita mewujudkan Kecamatan Lae Kombih. Tujuh Kampong tersebut adalah Lae Ikan, Jontor, Sikelang, Kampung Baru, Kuta Tengah, Cepu dan Penuntungan telah bersepakat dan berkomitmen lahirnya Kecamatan Lae Kombih, pungkasnya.
Menurutnya, semua persyaratan lahirnya kecamatan pemekaran telah terpenuhi ditandai dengan tersedianya sarana dan parsarana pemerintahan, kesehatan, perdagangan, ekonomi, pendidikan, keagamaan, sumber daya manusia dan potensi alam yang melimpah. Tujuan pemekaran diantaranya untuk meningkatkan daya saing, meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan layanan publik.
Aspirasi pemekaran Kecamatan Lae Kombih merupakan aspirasi semua masyarakat dari tujuh kampong bukan dari kelompok tertentu, bahkan Kecamatan Induk pun telah menyetujui lahirnya kecamatan pemekaran ini. Berharap kepada Ketua Tim Observasi yang langsung dipimpin Walikota Subulussalam untuk menyetujui dan menerima aspirasi kami, pintanya.
Walikota Subulussalam H. Merah Sakti merespon terhadap keinginan masyarakat tujuh kampong dengan menerima pemekaran Kecamatan Lae Kobih.
Dihadapan elemen masyarakat yang hadir ia katakan bahwa dirinya sangat setuju adanya pemekaran Kecamatan Lae Kombih apalagi telah mendapat restu dan persetujuan dari Kecamatan Induknya. Banyak hal positif dengan pemekaran ini. Rentang kendali layanan publik semakin dekat, pembangunan akan merata dan diraskan langsung oleh masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan lainnya.
” Ada mekanisme yang berlaku terkait pemekaran, ” ungkapnya dihadapan elemen masyarakat yang hadir. Mekanisme ini harus kita ikuti dan dipenuhi oleh panitia pemekaran dan tim dari Pemerintah Kota Subulussalam.”Kita akan upayakan pemekaran kecamatan bisa terwujud , ” harapnya.
Kita harus belajar dari sejarah, bahwa pemekaran Aceh Singkil dari Aceh Selatan dan Pemekaran Kota Subulussalam dari Aceh Singkil merupakan peristiwa yang tidak bisa kita lupakan dan pungkiri kita telah maju dan berkembang bahkan lebih maju kita rasakan. Inilah dampak dari pemekaran. Apabila kita kelola dengan baik maka daerah pemekaran akan lebih maju dari induknya.
” Jangan lupakan tokoh dan pejuang pemekaran, bersyukurlah kepada Allah dan berterima kasih kepada mereka dan seluruh masyarakat Kota Subulussalam bahwa kita telah berdaulat dan maju, ” tuturnya.
Turut hadir Wakil Walikota Subulussalam Drs. Salmaza, Ketua TP PKK Kota Subulussalam Ny. Hj. Sartina NA , SE. M. Si, Kepala SKPK, Muspika Penanggalan, Camat Simpang Kiri, Dansub POM Kota Subulussalam.(MC.Kota Subussalam/Eyv)