:
Oleh MC Kabupaten Karanganyar, Rabu, 2 Agustus 2017 | 05:39 WIB - Redaktur: Tobari - 597
Karanganyar, InfoPublik - Memulai kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) yang dilaksanakan bulan Agustus-Sepetember 2017, Pemerintah Kabupaten Karanganyar menyasar semua anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun, dengan jumlah total 204.468 orang.
“Sasaran kami anak usia sekolah dari PAUD sampai SMP di bulan Agustus ini, dilanjutkan pada bulan September untuk sasaran di luar sekolah atau Pos Pelayanan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Cucuk Heru Kusumo, Selasa (1/8).
Untuk mendukung kampanye Imunisasi MR ini, pihaknya menyiapkan Pos Pelayanan yang berjumlah 2.828 yang terdiri dari 1.598 sekolah, dan 1.230 Pos Pelayanan yang tersebar di 17 Kecamatan se Kabupaten Karanganyar.
“Kami melibatkan 471 tenaga kesehatan, yang terdiri dari 82 supervisor dan 389 vaksinator serta dibantu oleh 7.015 kader,” kata Cucuk.
Dengan kampanye MR ini, mempunyai tujuan untuk meningkatkan kekebalan campak dan rubella kepada masyarakat secara cepat. Memutus transmisi virus campak dan rubella.
“Dapat juga untuk menurunkan angka kesakitan campak dan rubella, dan menurunkan angka kejadian CRS (Congenital Rubella Sindrome),” katanya.
Terkait dengan adanya penolakan kampanye MR ini, pihaknya mengandeng MUI Kabupaten Karanganyar dengan penguatan sosialisasi di daerah yang terdapat banyak penolakan imunisasi.
Sementara itu, seusai Pencanangan Imunisasi Campak dan Rubella di Kabupaten Karanganyar, Selasa (1/8), di SD Negeri 1 Karanganyar, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan ada kewajiban yang harus dilakukan dan diterima oleh anak-anak kita, salah satunya imunisasi ini.
“Disamping mencegah kemungkinan adanya penyakit, imunisasi ini juga menambah kekebalan tubuh,” katanya.
Terkait dengan penolakan imunisasi, Bupati akan terus melakukan pendekatan-pendekatan supaya bisa menerima, karena ini kewajiban untuk anak-anak sebagai generasi penerus.
“Jika terpaksa tidak mau, resiko dikembalikan kepada yang bersangkutan, dengan surat pernyataan menolak, supaya dampak buruk ke depan yang dijumpai, jangan menyalahkan Pemerintah,” katanya.(mc karanganyar/pd/toeb)