:
Oleh MC Kabupaten Karanganyar, Sabtu, 10 Juni 2017 | 10:28 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Karanganyar, InfoPublik - Sekolah Luar Biasa (SLB) Anugerah, yang terletak di Dusun Kepoh, Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, membutuhkan fasilitas, tempat yang layak, agar guru dan Anak kebutuhan Khusus (ABK) di sekolah tersebut dapat belajar dengan tenang.
Perintis SLB Anugerah, Eko Setiyoasih, pada saat kunjungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Jumat (9/6) siang, menuturkan pihaknya meminta kepada pemerintah agar diberi kemudahan dalam perizinan, karena sudah 8 tahun berdiri.
“Untuk operasional sehari-hari, ada saja yang memberikan sembako. Namun gaji guru tidak tentu. Jika ada yang memberi dari donatur yang dibagi,” kata Eko Setiyoasih.
Eko juga membutuhkan ahli terapi dan banyak guru, namun dia tidak bisa memberi gaji setiap hari. Hanya mengandalkan relawan-relawan untuk mendidik ABK di sekolah itu. Saat ini terdapat 13 orang guru yang mengajar.
“Disini kami punya 86 ABK dari semua jenis keistimewaan, berasal dari luar Karanganyar, ada juga dari luar Jawa. 37 yang ikut asrama, yang dapat perhatian dari orang tua baru 10,” katanya.
Karena banyak ABK disitu, dan luas sekolah tidak begitu luas, pihaknya berencana untuk memperluas gedung. Namun terkendala izin pendirian yag belum ada dan dana.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat di lokasi menjelaskan ada permintaan dari pengurus agar sekolah bisa berdiri dengan izin sekolah, namun terkendala ada syarat minimum luasan dan sebagainya, itu tidak punya.
“Ada alternatif di depan sekolah ada tanah kas desa. Apakah boleh dihibahkan atau pinjam pakai. Jika bisa, nanti kami akan membangun gedung ini. Yang penting tidak berhenti, yang ada dipakai dulu,” katanya.
Ganjar juga berharap, opsi yang paling bagus adalah hibah. Jika tidak bisa, ya pinjam pakai. Yang penting operasional tetap berjalan.
Pada kunjungan itu, tampak hadir Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, Sekretaris Daerah Karanganyar, Samsi dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Karanganyar.(MCKaranganyar/pd)