Di PPN Brondong Dalam Sehari 32 Kapal Bongkar Ikan Hingga 185.152 Kg

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Rabu, 5 April 2017 | 23:27 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Surabaya, InfoPublik – Dalam sehari sebanyak 32 kapal mampu membongkar ikan hingga 185.152 Kg di Pelabuhan Perikanan (PN) Brondong, Kabupaten Lamongan. Ikan tersebut berasal dari aktifitas bongkar kapal pada Selasa (4/4).

Kepala PPN Brondong, Dedi Sutisna dihubungi, Rabu (5/4), mengatakan, beberapa jenis ikan yang didaratkan nelayan, antara lain jenis ikan Biji nangka/jenggot berjumlah 20.808 kg, Kapas-kapas 27.576 kg, Kuniran 23.511 kg, Kurisi 20.857 kg.

Kemudian, Mata besar/swanggi 30.029 kg, Kakap merah/bambangan 2.854 kg, Kerapu 4.091 kg, Kwee/putihan 3.920 kg, Remang/tunang 2.117 kg, Manyung 3.576 kg dan lain-lain (25 jenis ikan lainnya) berjumlah 45.813 kg.

“Dari jumlah ikan yang didaratkan 185.152 Kg, diperoleh nilai produksi hingga Rp2.693.458.500,” katanya.

Sebelumnya, pada pertengahan Februari, dalam dua pekan terakhir produksi ikan yang didaratkan di PPN Brondong sempat mengalami penurunan, akibat cuaca buruk hingga ketinggian gelombang mencapai 2,50 – 4,0 meter.

“Produksi ikan yang didaratkan mengalami penurunan drastis dibanding bulan sebelumnya (Januari 2017) yaitu 3.952.015 ton atau rata-rata 131.734 ton/hari,” ungkapnya.

Pada periode tanggal 1 sampai 15 Februari produksi ikan yang didaratkan di PPN Brondong mencapai 781.164 ton dengan rata-rata mencapai 52.078 ton/hari. Hasil tangkapan ikan terdapat 35 jenis ikan, namun yang paling dominan adalah Ikan kuniran, Swanggi, kapasan, kurisi, kerapu dan cumi-cumi.

Produksi ikan yang didaratkan di TPI Brondong dibawa ke Unit Pengolahan Ikan (UPI) di kawasan PPN Brondong untuk diproses dan selanjutnya akan diekspor ke Thailand, Malaysia, dan Eropa.

Sejak diberlakukan penerapan kebijakan moratorium alat tangkap ramah lingkungan, terjadi penurunan produksi di pelabuhan perikanan. Penyusutan itu lantaran nelayan harus menyesuaikan alat tangkapnya dengan mematuhi ketetapan pemerintah.

Di Indonesia  penurunan terparah terjadi di PPN Tual, Maluku Tenggara sebesar 99%, menjadi 149 ton pada 2015. Sementara Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan di Medan, Sumatera Utara, hanya berkurang 4%. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-jal/toeb)