:
Oleh manadokota, Rabu, 1 Februari 2017 | 16:03 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Manado, InfoPublik - Duet pemimpin Kota Manado, Walikota GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan, tidak hanya memberikan motivasi dan arahan kepada jajaran Perangkat Daerah untuk terus berinovasi, dalam upaya mewujudkan Manado Smart City.
Secara langsung kedua pemimpin ibukota Sulawesi Utara ini, secara kontinyu memimpin koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya, dalam rangka mewujudkan Manado Smart City yang berdampak pada peningkatan layanan publik.
Setelah Walikota Manado GS Vicky Lumentut mengajak beberapa tamu penting Pemkot Manado berdiskusi di Cerdas Command Center, Senin (30/1), tentang ekspektasi tokoh masyarakat terhadap peningkatan layanan publik, Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan, Selasa (31/1), melakukan kunjungan ke Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Kunjungan Tim Pemkot Manado yang terdiri dari Wawali, Kabid Aptika Meyliana M. Hompas, ST, Kasi Perencanaan Tata Ruang Dinas PU dan Penataan Ruang Kota Manado Maxi W. Solang, ST, Kasi Pengawasan dan Pengendalian Ruang Dinas PU dan Penataan Ruang, dan Analis System Cerdas Command Center Bobby Najoan, diterima oleh Deputi Bidang Penginderaan Jauh Dr. Orbita Roswintiarti, M.Sc didampingi Kepala Pusat Teknologi dan Data Ir. Dedi Irawadi dan Kepala Bidang Desiminasi Pustekdata Ir. Rubini Jusuf, M.Si
Menurut Deputi Bidang Penginderaan Jarak Jauh Dr. Orbita Roswintiarti, Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Pustekda) pada dasarnya wajib menyiapkan data penginderaan jauh kepada daerah. Pustekda memiliki data statik yang diupdate setiap tahun misalkan data mozaik (data bebas awan), data yang resolusi menengah dan resolusi tinggi.
Juga data yang dinamis yang bisa diupdate setiap hari misalkan data zona potensi penangkapan ikan, sehingga para nelayan sudah tidak mencari ikan lagi tetapi nelayan akan menangkap ikan berdasarkan zonasi yang ditangkap melalui citra satelit.
"Kita menyiapkan sistem yang bisa merewarning hujan yang turun setiap 10 menit yang bisa diakses ke android dengan hanya menggunakan data hospot dari LAPAN. Kami di Pustekdata akan membangun koneksi server to server data dengan data center kota Manado agar data bisa diupdate setiap waktu,” katanya.
Konektivitas dapat dilakukan dengan fiber point to point atau juga dengan system cloud. Pustekdata siap membantu pemerintah Kota Manado melalui data system pemantauan bumi.
Apabila server to server telah terkonek dengan Pemkot Manado, maka Kota Manado adalah satu-satunya pemerintah kab/kota yang telah terhubung dengan Pustekdata LAPAN.
Sementara itu, Kepala Pustekdata LAPAN Ir. Deddy Irawadi mengemukakan bahwa Pustekda akan membantu pemerintah kota Manado dengan memberikan data peta dasar (base map) yang bisa dugunakan, agar bila terjadi perubahan terhadap permukaan bumi di kota Manado segera bisa diketahui melalui gambar/foto yang diambil melalui peta citra.
Pemerintah juga dapat mengembangkan peta tersebut dengan membuat peta garis untuk membatasai batas-batas kecamatan/kelurahan.
Sekaligus pemerintah juga dapat mengidentifikasi perubahan lahan menjadi perumahan atau bangunan-bangunan setiap bulan ataupun tahun pada akhirnya pemerintah dapat memonitor di lahan-lahan mana saja yang telah beralih fungsi atau juga telah ada bangunan baru yang belum dilapor.
Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan dalam kunjungannya memberikan penjelasan seputar upaya Pemerintah Kota Manado membangun Data Center dan Command Center yang rencananya akan terintegrasi.
Data-data yang kami minta di seluruh Perangkat Daerah akan segera diolah dan ditampilkan di command center. Data tersebut akan diolah oleh ASN yang kapabel dan mereka pernah ikut Bimtek di Pustekdata.
“Banyak data yang akan dikelola menggunakan peta citra yang ada di pustekdata, termasuk data perijinan, pajak dan pertanahan, potensi banjir dan gempa,” katanya.
Dalam rangka mendukung terintegrasinya data melalui Sistem Informasi Data Spasial yang akan segera kami dibuat. Kami perlu memiliki data Sistem Informasi Geografi (GIS) yang di peroleh di Badan Informasi Geospasial (BIG) dan data citra satelit penginderaan jauh yang diperoleh dari Pustekdata LAPAN.
Data citra satelit penginderaan jauh LAPAN kami akan gunakan untuk mendukung monitoring dan pembaruan data di Sistem Informasi Data Spasial Kota Manado, baik dari segi informasi pembaruan data harian, bulanan, dan tahunan, seperti untuk monitoring kegiatan pembangunan perumahan, jalan, dan lain sebagainya.
“Ke depan kami nantinya akan dapat memonitor letak dan kedudukan kota berdasarkan data yang bisa dipantau berdasarkan peta citra yang secara update bisa kita peroleh," ujar Wawali Bastiaan. (MC Manado/toeb)