:
Oleh Prov. Riau, Rabu, 21 September 2016 | 08:22 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 144
Rohil, InfoPublik -Pemerintah Daerah Kabupaten Rohil mengelar sosialisasi produk hukum bidang perikanan peraturan pengawasan di wilayah perbatasan tahun 2016 bagi nelayan. Hal itu berkaitan dengan rawannya kondisi perairan di wilayahRokan Hilir.Rakor program pemberdayaan sumberdaya aparatur tersebut dibuka Bupati Rohil H Suyatno, Selasa (20/9), di Bagansiapiapi.
Menurutnya, wilayah perairan Rokan Hilir dengan negara tetangga Malaysia masih sering terjadi saling klaim, dan imbasnya terjadi pada nelayan. Sedangkan di beberapa daerah seperti Pasir Limau Kapas, Sinaboi, Bangko, Kubu dan Kubu Babussalam masyarakat masih mengandalkan hasil laut sebagai mata pencaharian pokok.
Dinas perikanan dan kelautan sebagai leading sektor masalah perairan, bupati menekankan supaya tidak arogansi dalam mengambil kebijakan seperti yang terjadi di Tanjung Balai Asahan, Sumatra Utara, karena membakar satu unit kapal pukat harimau.
"Kejadian seperti ini jangan sampai terjadi di Rohil, bila ada kapal Pukat Harimau yang tertangkap segera berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau," tegas bupati.
Dirinya mengingatkan, bahwa 19 nelayan asal Kecamatan Pasir Limau Kapas ditangkap Police Marine Malaysia, beruntung mereka membawa GPS yang menjadi data keberadaan lokasi terakhir para nelayan.
Bupati tidak menampik bahwa di wilayah perairan Rohil sering terjadi penangkapan ikan secara illegal menggunakan kapal pukat harimau yang beraksi pada malam hari. Kondisi itu memaksa tim perlu melakukan pengawasan perairan secara intensif.
Dengan sosialisasi ini, tegas bupati, nelayan diharapkan mengetahui dan memahami saksi hukum bidang perikanan dan tidak main hakim sendiri.Pada kesempatan itu hadir Danlanal Dumai, Letkol Laut (P) M Risahdi (Han), Danlanal Tanjung Balai Asahan Sumut, Letkol Laut (P) Teguh Prasetya, Danlanal Dumai, Letkol Laut (P) M Risahdi, pihak KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) Afrizal, Kadiskanlut Provinsi Riau, Tien Nastina dan ratusan nelayan Rohil dan perwakilan nelayan Bengkalis. (MC Riau/way/eyv)