:
Oleh MC Prov Gorontalo, Jumat, 26 Agustus 2016 | 15:35 WIB - Redaktur: Tobari - 461
Gorontalo, InfoPublik – Tak perlu gembar-gembor dengan program utama jagung, tapi kerja dan realisasi langsung ke pertanian. Hal ini yang dilakukan pasangan Nyata Karya Rusli Idris (NKRI) dalam meningkatkan produksi jagung.
Tahun ini areal tanam jagung mencapai kurang lebih 200 hektare, dengan capaian produksi atau hasil panen 1 juta ton. Ini merupakan rekor baru, dan sejarah tanaman jagung di Provinsi Gorontalo.
“Menteri mengatakan, pak Gubernur bisa 1 juta ton. Bisa. Caranya kasih benih gratis, dan tambah alsintan. Hasilnya, bisa dilihat sekarang ini,” ujar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di sela kunjungan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kamis (25/8) kemarin.
Hasilnya saat ini yang ada di gudang sudah mencapai lebih 150.000 ton, dan ini belum separuh yang panen,” ujar Gubernur Rusli Habibie memastikan, jika jagung yang ada saat ini adalah hasil produksi petani Gorontalo.
“ini hasil jagung Gorontalo, hasil petani Gorontalo,” papar Gubernur Rusli Habibie. Ia memastikan tak ada jagung dari luar daerah yang masuk ke Gorontalo dan diklaim sebagai jagung Gorontalo seperti beberapa tahun lalu.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkejut melihat hasil produksi jagung Gorontalo. Ia juga salut dengan semangat petani Gorontalo dalam memacu produksi jagung.
“Kami senang, dulu hanya 100.000 hektare (lahan jagung). Tidak ada sejarahnya tanam sampai 200.000 hektare saat ini. Ini sejarah baru,” terang Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Ia mengatakan, jika dengan harga jagung yang ada saat ini, yakni Rp3.150 per kg, maka ada kurang lebih Rp3 triliun uang hasil jagung yang beredar di Gorontalo. Soal pemasaran, Menteri pertanian menjamin jika seluruh jagung petani akan debeli baik oleh pengumpul maupun oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Bulog wajib beli, berapapun banyaknya jagung petani. Beli,” katanya. Kedepan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali memberikan tantangan kepada Gubernur Rusli Habibie, yakni menambah luas area tanaman jagung menjadi 400.000 hektare dari luas total tanam yang ada saat ini. (mc prov gorontalo/toeb)