Kabupaten Banyuasin Meraih Penghargaan Menristekdikti

:


Oleh MC Kabupaten Banyuasin, Jumat, 12 Agustus 2016 | 05:52 WIB - Redaktur: Tobari - 431


Banyuasin, InfoPublik – Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi menilai Kabupaten Banyuasin layak menjadi sebagai salah satu dari 3 Kabupaten/Kota terbaik se Indonesia dalam hal penerapan inovasi terhadap pelayanan publik. Penilaian ini dilakukan untuk pemberian Penghargaan Anugerah BudiPraja tahun 2016.

Anugerah Budipraja merupakan penghargaan yang diberikan kepada siapa saja baik perseorangan, lembaga, organisasi, perguruan tinggi, pemerintah daerah maupun perusahaan yang dinilai telah mampu berinovasi dalam penerapan teknologi, sehingga teknologi telah bertransformasi menjadi budaya yang diterapkan di lingkungan.

Kegiatan ini tentunya dalam rangka mendorong peningkatan kemampuan Iptek, yang diikuti dengan penguatan inovasi nasional untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia.

Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Banyuasin, yang diwakili Kabid Kominfo Erwin Ibrahim menjelaskan, 3 Kabupaten/Kota yang masuk nominasi dalam Anugerah Budipraja tahun ini adalah, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Banyuasin dan Kota Magelang.

Erwin menjelaskan Kabupaten Banyuasin dinilai telah mampu berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi pada saat penyelenggaraan pilkades melalui cara evoting yang diselenggarakan tahun kemarin.

Penyelenggaraan evoting diakui lebih banyak mengandung nilai positif dibandingkan dengan penyelenggaran dengan cara konvensional. “Lebih efisien, lebih transparan, lebih bisa dipertanggungjawabakan, meminimalisir keributan dan kecurangan adalah alasan-alasan mengapa pilkades dengan cara evoting dinilai lebih baik dari pada cara biasa,” katanya.

Tidak hanya itu, penyelenggaraan pilkades dengan cara evoting juga terbukti lebih dipercaya masyarakat karena tingkat kecurangannya yang sebesar 0% (nol persen).

Sebagai contoh Desa Bunga Karang yang sampai beberapa kali menyelenggarakan pilkades dengan cara manual dan selalu gagal, tapi  dengan menggunakan evoting permasalahan tersebut dapat diselesaikan.

Penyelenggaran pilkades evoting inilah yang kemudian menghantarkan Kabupaten Banyuasin meraih posisi kedua setelah Kabupaten Bantaeng dalam Anugerah Budipraha tahun 2016.

Walaupun berada di posisi kedua, namun Kabupaten Banyuasin tetap berhak atas trophy anugerah Budipraja yang diserahkan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi,Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak.

Penghargaan ini diterima oleh Wakil Bupati Banyuasin Ir.S.A. Supriono, MM pada acara Malam Apresiasi Iptek yang diselenggarakan Rabu (10/8), di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Anugerah Budipraja yang diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional bertujuan untuk mendorong peningkatan kemampuan Iptek, yang diikuti dengan penguatan inovasi nasional untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia; Penganugerahan diberikan dalam beberapa kategori, sebagai berikut:

Anugerah Budhipura, untuk mengapresiasi Pemerintah Provinsi dalam penguatan sistem inovasi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. Anugerah Budhipraja, untuk mengapresiasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mandiri dalam pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah dan pemanfaatan inovasi dan teknologi dalam pelayanan publik.

Anugerah Pandega Widyatama, untuk mengapresiasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan oleh Kementerian dalam rangka mendorong pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan nasional.

Anugerah Prayoga Sala, untuk mengapresiasi dukungan penguatan inovasi yang dilakukan oleh unit kerja pranata penelitian, pengembangan dan perekayasaan pada Pusat Unggulan Iptek dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan.

Anugerah Widyapadhi, untuk mengapresiasi Perguruan Tinggi yang telah melakukan upaya produksi penelitian dan pengembangan nasional menjadi produk inovasi, fasilitas pusat inovasi, lembaga training of trainer (TOT), lembaga inkubasi dan kerjasama dengan industri.

Anugerah Abyudaya, untuk mengapresiasi sektor industri yang telah berperan aktif dalam pemanfaatan dan upaya produksi hasil penelitian dan pengembangan nasional menjadi produk inovasi, kapasitas penelitian dan pengembangan, SDM, anggaran serta jejaring bagi wahana dan penguatan inovasi.

Anugerah Adibrata, untuk mengapresiasi masyarakat ilmiah, peneliti dan perekayasa yang telah berperan dalam menghasilkan inovasi yang dapat menghasilkan nilai tambah, baik dalam bentuk komersil, ekonomi maupun sosial-budaya.

Anugerah Labdha Kretya, untuk mengapresiasi masyarakat akar rumput inovatif dan kreatif yang telah berperan aktif dalam mendorong terbentuknya budaya inovasi yang berdaya saing. (MC Banyuasin/toeb)