Bupati Buka Hari Pangan Se Dunia Tingkat Kabupaten Cianjur

:


Oleh MC Kabupaten Cianjur, Jumat, 29 Juli 2016 | 10:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 958


Cianjur, InfoPublik  - Bupati Cianjur, H. Irvan Rivano Muchtar, S.IP, SH, M.Si. membuka acara Peringatan Pangan Se-Dunia Kab.Cianjur, Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur. Selasa (267) di Gedung Bale Rancage Kab. Cianjur. yang dihadiri, perwakilan BKPD Prov. Jabar, Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, H. Oting Zaenal Mutaqin, SH. MM., para Kepala OPD,Para Camat, Ketua TP PKK Kab. Cianjur Hj. Ratu Eliesye Irvan, S. Sos, para pelaku usaha,serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Bupati menyampaikan keinginannya branding Cianjur ke depan menjadi Kota Wisata Pangan Dunia, karena Cianjur selain mempunyai beras pandan wangi terbaik yang tidak dipunyai daerah lainnya juga punya wisata yang mendunia yaitu situs megalitikum Gunung Padang serta yang lainya pendukung khas Cianjur, dari sumber daya alam hayati, hewani dan lain sebagainya.

Disampaikannya, sekarang,Cianjur harus kompak, bersatu padu terutama untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap berbagai hambatan pemenuhan hak atas pangan, mengevaluasi kebijakan dan program ketahanan pangan, serta merumuskan strategi pemerintah kabupaten dalam upaya meningkatkan produksi pangan melalui perlindungan dan pengelolaan lahan, pengembangan pangan lokal, serta dalam penyediaan gizi.

Selanjutnya, Bupati juga  menyampaikan pangan memiliki peran dan fungsi vital bagi bangsa dan negara indonesia. dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. hal ini diperkuat kembali dalam UU no.18 tentang pangan yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pangan dilakukan berdasarkan asas kedaulatan, kemandirian, ketahanan, keamanan, manfaat,pemerataan, berkelanjutan dan berkeadilan.

Penyelenggaraan pangan yang diamanatkan oleh undang-undang tersebut didorong untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. ketahanan, kemandirian dan kadaulatan pangan harus menjadi tujuan bangsa indonesia saat ini dan di masa datang dalam rangka mencapai cita-cita kemerdekaan.

Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019, kedaulatan pangan juga menjadi prioritas dalam strategi pembangunan nasional yaitu menekankan tercapainya kedaulatan pangan lewat pembangunan sektor-sektor unggulan dan menjadi salah satu poin dari sembilan agenda prioritas (nawa cita) yaitu “mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Hal ini harus dipahami oleh seluruh komponen bangsa termasuk juga masyarakat Kabupaten Cianjur, untuk terus mengupayakan peningkatan kualitas dan mutu produksi sektor unggulan utama daerah yaitu sektor pertanian dan pariwisata. melalui visi pemerintahan baru yaitu mewujudkan cianjur lebih maju dan agamis, diharapkan mampu mengakselerasi tercapainya kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan di Cianjur.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur menghadapi permasalahan pangan, salah satunya yaitu masalah pemanfaatan sumber pangan yang belum optimal yang berimbas pada rendahnya kualitas konsumsi pangan masyarakat. Beradasarkan data susenas bps, selama empat tahun terakhir skor pola pangan harapan (PPH) yang menggambarkan kualitas konsumsi suatu daerah pada waktu tertentu, masih di bawah rata-rata Provisi Jawa Barat bahkan nasional.

Hal ini menggambarkan adanya ketidak seimbangan dalam pola konsumsi sumber pangan dan tingkat ketergantungan terhadap salah satu sumber pangan cukup tinggi. Ketergantungan ini terletak pada sumber karbohidrat yaitu beras dimana rata-rata konsumsi beras/nasi masyarakat cianjur tergolong paling tinggi dibandingkan konsumsi penduduk jawa barat dan naional, masih diatas 100 kg/kapita/tahun.

Kondisi ini harus diubah dengan cara menaikan konsumsi sumber karbohidrat lain yang sebenarnya banyak terdapat di cianjur seperti singkong, ubi jalar, talas, sukun dan jagung.

Berdasarkan data yang sama, konsumsi sayuran dan buah-buahan masyarakat cianjur saat ini masih rendah. hal ini menjadi ironi karena produk sayuran dan buah – buahan Cianjur cukup melimpah; telah dikenal oleh masyarakat luas bahkan sudah diekspor, akan tetapi  kuantitas konsumsi masyarakatnya sendiri masih kurang dari standar asupan gizi yang dianjurkan.

Selain itu, pemasalahan daerah rawan pangan di Kabupaten Cianjur, juga tidak bisa dianggap hal yang ringan, dan harus segera diselesaikan dalam waktu yang cepat dan secara bersama – sama dengan sasaran dan intervensi yang tepat, serta dikerjakan secara terpadu, sinergis dan terkoordinasi.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Cianjur Ir.H.Yanto Hartono, MM melaporkan, peringatan hari pangan sedunia tingkat Kabupaten Cianjur tahun 2016 ini dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 26 s/d 27 juli 2016 bertempat di Gedung Bale Rancage Cianjur Jl. Siliwangi.

Tujuannya adalah Pertama, memperkukat kerjasama dan membangun koordinasi fungsional yang efektif dengan melibatkan seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan daerah.

Kedua, meningkatkan pasrtisipasi masyarakat dalam penyediaan sumber pangan dari lingkungan sekitar, Ketiga, mendorong pengembangan usaha pengelolaan pangan skala mikro kecil dan menengah yang berbasis sumberdaya dan kearifan lokal.

Dan keempat,  Meningkatkan kesadaran, peran dan partisifasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman ( B2SA) serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras.

Dalam rangkaian kegiatan ini dilaksanakan penyerahan penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara kepada pelaku ketahanan pangan yang berprestasi, pameran pangan lokal dengan peserta berasal dari kelompok wanita tani, asosiasi pasar tani dan UMKM sebanyak 32 stand, gerakan minum susu dan makan buah untuk  anak  Sekolah Dasar dengan dengan peserta dari perwakilan Sekolah Dasar di sekitar lokasi pameran sebanyak 180 orang dan lomba cipta menu B2SA dengan peserta dari tim penggerak PKK tingkat Kecamatan se-Kabupaten Cianjur.

Para pelaku ketahanan pangan berprestasi merupakan hasil seleksi dewan ketahanan pangan dengan 6 kategori diantaranya : Pelopor ketahanan pangan, Bpk Yono Kec. Cidaun, H. Endang Hambali, kategori pemangku ketahanan pangan, H. Usman Kec. Cianjur, KH. Nurjen Kec. Cugeunang, kemudian pelaku ketahanan pangan pada produksi pangan, pemberdayaan masyarakat. Ada pelayanan ketahanan pangan, Pembina ketahanan pangan dan lumbung pangan masyarakat.(adm,yn/Tim mc kab.cianjur/eyv)