:
Oleh MC Kabupaten Kulonprogo, Kamis, 28 Juli 2016 | 16:28 WIB - Redaktur: Tobari - 663
Kalibawang, InfoPublik – Wakil Ketua DPD RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, atau yang sering dipanggil oleh masyarakatnya dengan sebutan ’’Ibu Ratu”, dalam masa resesnya tahun ini melakukan kunjungan ke Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Rabu (27/7).
Kunjungannya ke wilayah Kabupaten Kulonprogo tersebut, dimaksudkan untuk menjemput dan menyerap aspirasi masyarakat.
Kehadiran GKR Hemas di Waduk Mini Banjaroya disambut oleh Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik Drs. Agus Santosa, MA, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Drs. Y. Krissutanto, Camat Kalibawang Hendri Usdiarka, dan Kepala Desa Banjaroya Anton Supriyono, serta ikut hadir Kabag TI dan Humas Pemkab. Kulonprogo Drs. Ariadi, MM.
Tepatnya di kawasan Waduk Mini Banjaroya, yang diresmikan oleh Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono ke X, pada hari tanggal 28 Februari 2014, Ibu Ratu menjemput dan menyerap aspirasi masyarakat setempat.
GKR Hemas yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan DIY dan Kepala Dinas Pariwisata DIY, menjawab dan menampung berbagai pertanyaan dari warga Banjaroya.
Warga Banjaroya yang hadir dalam acara silaturahmi, sosialisasi DPD RI dan penyerapan aspirasi ini, di antaranya adalah Kelompok Tani, Pengurus Desa Wisata, LPMD, Paguyuban Perempuan Menoreh, Bregada Menoreh, Sejumlah Tokoh Pemuda dan tampak juga beberapa Mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Desa Banjaroya.
Triyanto salah seorang anggota Kelompok Tani, mengusulkan, agar sebagian Dana Desa disalurkan untuk pembuatan saluran air di sekitar kebun durian dan sekaligus dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan air tawar, yang tentunya bermanfaat sebagai sumber ekonomi produktif.
’’Pengembangan kebun durian perlu dilakukan, mengingat daerah Banjaroya terkenal akan Durian Menoreh Kuning.” kata Triyanto.
Kelompok Tani lainnya yang tergabung dalam Kelompok Tani Sido Maju juga minta kepada Ratu Hemas agar menyalurkan aspirasinya, terkait dengan kesuburan pohon durian yang dikelolanya, dibutuhkan pupuk kandang dari kotoran sapi.
”Kami berharap Ibu Ratu bisa menyalurkan aspirasi berupa permintaan hewan ternak sapi atau lembu agar selain dapat memelihara sapi, kami juga dapat menggunakan kotorannya sebagai pupuk kandang, mengingat lahan kami mengelola 20 hektare kebun drian,” ujar salah seorang Kelompok Tani Sido Maju.
Sedangkan Isnanto dari pengurus LPMD, minta agar rencana pembangunan Bedah Menoreh lebih diperhatikan, di antaranya pembuatan Gerbang Masuk yang representatif dan memberikan daya tarik bagi pengunjung. Selain itu, juga diusulkan agar jalan yang menghubungkan jalur wisata dari Banjaroya ke Suroloyo diperlebar.
“Apalagi Banjaroya dan Kecamatan Kalibawang secara luas merupakan penyangga otoritas Borobudur.” katanya
Dari kalangan perempuan juga memanfaatkan momen ini, salah satunya dari Paguyuban Perempuan Menoreh (Guyub Remen), Sadiyawati, yang mengusulkan supaya diadakan pelatihan dan penyuluhan bagi kader kesehatan serta kalangan remaja mengingat di Banjaroya di antaranya masih terjadi kasus angka pernikahan dini yang cukup tinggi.
Sementara itu, Pengurus Desa Wisata Banjaroya, Ashari Hidayat, berharap agar bisa menyalurkan aspirasinya terkait dengan kebutuhan akan mobil ambulance, karena daerahnya berada di zona merah atau rawan longsor dan bencana alam lainnya, sehingga perlu adanya sarana transpotasi yang memadai jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Dari sisi Budaya, Ashari minta agar dibangun area khusus untuk dolanan anak beserta fasilitasnya seperti Gamelan, karena selama ini belum punya tempat khusus untuk sanggar latihan bagi anak-anak.
Terkait dengan pengembangan kawasan wisata Waduk Mini Banjaroya, beberapa tokoh masyarakat setempat juga minta agar dibangun area parkir khusus di seputar Waduk, serta dibangun tempat pertemuan bagi para pengunjung atau meeting room.
Dari berbagai usulan dan permintaan masyarakat tersebut, Ratu Hemas menyampaikan, bahwa aspirasi masyarakat akan ditindaklanjuti dan dibicarakan dengan unsur-unsur terkait.
’’Apa yang diusulkan masyarakat menjadi pemikiran kami, DPD, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten, dan Instansi terkait,” katanya.
Lebih lanjut, GKR Hemas juga menjelaskan, potensi lahan di Kulonprogo masih luas, apalagi di Banjaroya bisa dikembangkan menjadi pusat pertanian buah-buahan dengan pengelolaan yang baik.
“Pada akhirnya harapan bersama untuk membangun ekonomi masyarakat yang maju. Dan yang terkait dengan Gubernur akan segera disampaikan, pagi diminta malam pasti langsung saya sampaikan ” katanya sambil berseloroh.
Dari pihak Dinas Kebudayaan DIY dan Dinas Pariwisata DIY juga ikut melengkapi apa yang disampaikan masyarakat. (MC Kulonprogo/Budi/toeb)