:
Oleh dishubkominfo kab malinau, Senin, 13 Juni 2016 | 13:42 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Malinau, InfoPublik – Warga suku Batak yang ada di Malinau menyatakan sukacitanya dengan mengadakan Pesta Peresmian HURIA NAGOK dan Rumah Dinas Gembala HKBP Malinau di Jalan Pusat Pemerintahan Malinau, Minggu pagi (12/6) ditandai dengan penandatangan prasasti dan pelepasan burung merpati.
Dalam sambutan Bupati Yansen TP mengajak keluarga besar HKBP untuk menyatukan semangat dalam melayani Tuhan dan bersyukur di dalam kesatuan jemaat Tuhan di tempat ini. Kehadiran HKBP telah menjadi bagian dalam membangun Malinau karena sesuai dengan prinsip pemerintah yang menganut prinsip pelangi, berwarna-warni.
Bupati juga meminta kepada HKBP Malinau agar melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya tanpa ada kekuatiran dalam menjalankan ibadah.
“Kita mempunyai Pancasila. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Siapapun warga negara berhak dan wajib untuk menjalankan ibadahnya,” ucapnya.
Terlebih di Malinau terdapat salah satu visi yaitu kebebasan untuk melaksanakan ibadah masing-masing. Demikian juga jemaat Tuhan. Sedapat-dapatnya pemerintah daerah mendukung dan memberi respon terhadap kebutuhan masing-masing pemeluk agama.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada panitia walaupun dalam waktu yang singkat bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah (sekitar 6 bulan) prosesnya dapat dilakukan dengan baik,” ujarnya lagi.
Lokasi ini dulunya hanya hutan belantara. Berkat pemikiran salah satu tokoh Malinau Almarhum Bapak Simamora yang membuka lahan ini, sekarang sudah berdiri sebuah tempat ibadah.
"Saya pikir ini pikiran orang tua ini terlalu jauh pemikirannya tapi ternyata kenyataannya sekarang sudah menjadi lahan untuk masyarakat. Sungguh luar biasa,” ungkapnya.
Hal yang patut dibanggakan juga adalah hanya dalam jangka waktu 3 tahun , HKBP Malinau dalam sudah menjadi jemaat penuh. Kalau dulu berpuluh tahun baru bisa jadi jemaat mandiri.
Bupati Yansen berpesan kepada jemaat HKBP Malinau jangan segan-segan berpartisipasi dalam membangun agar tercipta kebersamaan dalam keberagaman umat beragama di Kabupaten Malinau.
Sebagaimana tema yang diambil dari kitab Yosua tentang keluarga yang beribadah, Malinau mempunyai visi yaitu mewujudkan Malinau yang maju dan sejahtera melalui Gerakan Desa Membangun (Gerdema). Gerdema adalah gerakan masyarakat Malinau, gerakan semangat membangun Malinau.
Periode ke II masa kepemimpinan Yansen TP -Topan Amrullah adalah mempertajam program Gerdema dengan mengangkat 3 program pembangunan yaitu RT Bersih, Beras Daerah dan Wajib Belajar 16 Tahun.
Pada kesempatan ini Bupati Yansen mengangkat tema RT Bersih sebagai prinsip-prinsip kita dalam mewujudkan kesejahteraan Malinau. RT Bersih adalah wujud daripada aktivitas pembangun di tingkat RT. RT adalah keluarga.
Bupati mengajak seluruh keluarga yang ada di Malinau, khususnya keluarga besar HKBP untuk mewujudkan nilai-nilai keimanan, keilahian Allah di dalam kehidupan bermasyarakat karena negara dan pemerintahan yang kuat besar dan baik adalah cermin dari masyarakatnya yang baik.
Cermin masyarakat yang baik adalah cermin keluarga yang baik. Untuk itu harus disadari bahwa tidak ada keberhasilan pembangunan kalau tidak ada gerakan masyarakat dalam keluarga. Tidak akan terjadi sebuah proses jika kita tidak terlibat di dalamnya.
Bupati Yansen berharap kepada keluarga besar jemaat HKBP Malinau yang tinggal dalam lingkungan kesatuan RTnya, jadilah yang terbaik. Bangun dan bina keluarga yang baik, keluarga Malinau yang mampu mewujudkan kesejahteraan bagi keluarganya yang menyatu dalam semangat keluarga Malinau.
“Beri kontribusi yang baik untuk keluarga-keluarga lain yang ada di Malinau. Karena pembangunan yang kita jalani sekarang adalah pembangunan yang melibatkan seluruh masyarakat. Wujudkan secara nyata dalam kehidupan keluarga kita untuk memberi pengaruh yang baik kepada lingkungan dan masyarakat kita,” tegasnya.
Diakhir acara, Bupati Yansen TP dan Ibu Ping Yansen menerima cinderamata berupa Ulos (kain khas Batak) yang menandakan bahwa mereka telah menjadi orang tua dari warga Batak yang ada di Kabupaten Malinau. (HMS08/HMS04/Infopublik/Kus)